Festival topeng dan kesenian rakyat internasional atau Ponorogo International Mask and Folklore Festival (PimfoFest) yang baru pertama digelar di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur sejak Minggu (28/7) berlangsung meriah.180 delegasi yang datang tampil dalam parade budaya di jalanan Kota Ponorogo
Bupati Ponorogo Ipong Muchlisoni di Ponorogo, Senin menjelaskan, ada sekitar 180 delegasi yang ikut serta dalam rangkaian festival budaya tersebut, termasuk rombongan seniman dari tujuh negara asing.
"Ini pertama kita adakan di Ponorogo. Mudah-mudahan ini terus berlanjut," kata Bupati Ipong kepada wartawan.
Ia mengaku termotivasi menggelar kegiatan tersebut dengan tujuan untuk meneguhkan peran dan komitmen Ponorogo sebagai Kota Budaya.
Bahwa visi pembangunan yang diusung Pemerintah Kabupaten Ponorogo di bawah kepemimpinan Ipong Muchlisoni adalah maju, berbudaya dan religius, kata dia.
"Yang kedua tentu kami berharap Ponorogo akan lebih dikenal (masyarakat internasional) sehingga wisatanya juga maju," kata Ipong.
Tak hanya gebyar festival topeng dan kesenian rakyat yang baru pertama digelar, ke depan Ipong berharap seni budaya dari mancanegara bisa berkolaborasi dengan kesenian reog Ponorogo.
Alex, salah satu seniman asal Meksiko mengaku selama ini hanya mengenal Indonesia dengan identifikasi keberadaan orangutan dan wisata Bali yang sudah mendunia.
"Tapi sekarang kami akan mengenal lagi Indonesia dengan Ponorogo-nya," kata Alex.
Kegiatan festival topeng dan kesenian rakyat internasional kian meriah setelah 180 delegasi yang datang tampil dalam parade budaya di jalanan Kota Ponorogo pada Sabtu (27/7) dan Minggu (28/7) yang dilanjutkan dengan pementasan terbuka di Paseban alun-alun Ponorogo.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo Lilik Slamet Raharjo mengatakan, rangkaian festival topeng akan digelar hingga Selasa (31/7) yang diisi berbagai kegiatan seperti parade budaya, pementasan seni tradisi masing-masing daerah/negara, workshop, hingga kunjungan ke sejumlah objek wisata serta kerajinan di Ponorogo.
Baca juga: Budayawan Ponorogo berencana daftarkan reog ke UNESCO
Baca juga: Java International Folklore ramaikan Festival Sindoro Sumbing
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019