"Saya kira parpol yang akan menjadi oposisi adalah PKS dan Gerindra serta Partai Amanat Nasional (PAN) jika pesan Amien Rais masih diikuti oleh Zulkifli Hasan selaku pimpinan PAN saat ini," kata Mikhael Bataona kepada Antara di Kupang, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan merapatnya petinggi parpol ke Jokowi, termasuk yang berseberangan dalam Pilpres 2019, dan kemungkinan parpol yang tetap menjadi oposisi.
Baca juga: Pengamat: Siapapun cenderung merapat ke Jokowi
Baca juga: Dewi Fortuna yakini Gerindra tetap jadi oposisi
Baca juga: Peneliti: baru PKS yang paling jelas bersikap
Bataona menambahkan, pertemuan Jokowi dan Prabowo hanya memberi pesan bahwa Gerindra akan diterima dengan senang hati di kubu pemerintahan jika di suatu masa entah di tahun depan, atau dua tahun lagi ketika Gerindra merasa sudah saatnya masuk ke pemerintahan.
Sekaligus menjadi bagian dari rezim demi mendapat pengalaman untuk persiapan suksesi kepemimpinan di tahun 2024, kata dosen ilmu Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia, serta Ilmu Teori Kritis pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unwira Kupang itu.
"Jadi menurut saya, Gerindra tidak akan masuk dalam koalisi pemerintahan dalam waktu dekat ini, dan tetap memilih berada di luar pemerintahan," katanya.
Bataona justru memprediksi akan masuk ke pemerintahan dalam waktu dekat adalah Partai Demokrat.
"Itu sudah pada level lampu hijau karena Jokowi tidak ingin hubungan baiknya dengan SBY dan rekonsiliasi simbolik Mega-SBY pada bulan sebelumnya saat Lebaran akan diwujudkan dengan memberi kepercayaan AHY di kabinet baru mendatang," katanya menambahkan.
Sehingga yang akan menjadi oposisi adalah PKS, Gerindra dan PAN jika pesan Amien Rais masih diikuti oleh Zulkifli Hasan selaku pimpinan PAN saat ini, kata Mikhael Bataona.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019