Hal ini dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo saat mengunjungi destinasi wisata The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara pada Selasa.
"Kalau banyak hotel berbintang disini, pasti nanti sayur masuk hotel, buah masuk hotel, singkong masuk hotel, kentang masuk hotel dan lapangan kerja juga pasti terbuka," kata Presiden Jokowi..
Dengan begitu masyarakat sekitar tidak perlu khawatir, karena penyerapan hasil tani dari petani lokal akan semakin meningkat.
Oleh karenanya, selain pengembangan alam dengan tidak membangun fasilitas fisik secara permanen seperti konsep Nomadic Escape, pembangunan hotel berbintang kelas dunia juga harus dilakukan guna memberi banyak pilihan bagi wisatawan untuk memilih tempat selama berlibur di kawasan Danau Toba.
Namun, pembangunan hotel nantinya juga tidak akan merusak lingkungan dengan mengkaji terlebih dahulu sebelum dibangun.
Sementara itu, selama mengunjungi The Kaldera Toba Nomadic Escape seluas 386 hektare Jokowi ditemani Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Arie Prasetyo berkeliling melihat potensi fasilitas wisata yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut.
Baca juga: Menpar: "nomadic tourism" perkuat Danau Toba destinasi kelas dunia
Baca juga: Pemerintah berharap Geopark Kaldera Toba diakui UNESCO tahun 2019
Pewarta: Evalisa Siregar dan Donny
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019