• Beranda
  • Berita
  • Bimbingan ibadah 4 bahasa daerah diberikan di hotel jamaah di Mekkah

Bimbingan ibadah 4 bahasa daerah diberikan di hotel jamaah di Mekkah

30 Juli 2019 15:06 WIB
Bimbingan ibadah 4 bahasa daerah diberikan di hotel jamaah di Mekkah
Kepala Sektor 9 Lutfi Yunus dan timnya menggelar bimbingan ibadah empat bahasa daerah dilakukan di pondokan jamaah di Mekkah (Hanni Sofia)

Banyak jamaah di sini yang sudah lansia dan hanya memahami bahasa lokalnya, bahasa Indonesianya saja kurang lancar,

Bimbingan ibadah dalam empat bahasa daerah meliputi bahasa Banjar, Bugis, Jawa, dan Kaili (Sulawesi Tengah) dilakukan di pondokan jamaah yang tinggal di Sektor 9, kawasan Rae Bakhsy, Mekkah.

Kepala Sektor 9 Lutfi Yunus di Kota Mekkah, Selasa, mengatakan bimbingan ibadah dalam empat bahasa diberikan kepada jamaah di sektornya agar jamaah bisa lebih mudah menyerap informasi dengan bahasa ibunya dengan lebih baik.

“Banyak jamaah di sini yang sudah lansia dan hanya memahami bahasa lokalnya, bahasa Indonesianya saja kurang lancar,” tambahnya.

Di sektor tersebut, masyarakatnya sebagian besar datang dari empat suku tersebut yakni Suku Banjar, Suku Bugis, Suku Jawa, dan Suku Kaili.

Baca juga: Delegasi Amirul Hajj bertolak ke Tanah Suci

Pemberian bimbingan ibadah dalam empat bahasa tersebut disampaikan oleh para pembimbing ibadah yang menguasai masing-masing bahasa tersebut secara bergantian.

Bimbingan dilakukan selepas waktu salat selama beberapa menit di masjid/mushala hotel yang terletak di Hotel 905, Rae Bakhsy.

“Ini salah satu inovasi kami agar jamaah bisa lebih memahami pembinaan yang kita berikan sehingga ibadah haji mereka bisa terlaksana dengan lebih lancar,” tambahnya.

Baca juga: Tim P3JH tangani jamaah kondisi darurat di Masjidil Haram

Selain bimbingan ibadah empat bahasa daerah, Sektor 9 juga melakukan inovasi layanan berupa Jumat Bersih dan olahraga pagi.

Sebagai wilayah yang berkontur pegunungan, di Rae Bakhsy sebagian besar jalanan penuh dengan tanjakan sehingga medan dan perjalanan di kawasan itu tergolong berat.

Wilayah ini juga tergolong sepi termasuk jauh dari pusat perbelanjaan meskipun pada musim haji mulai banyak dipenuhi toko-toko musiman oleh-oleh haji.

Baca juga: Tim medis Indonesia-Arab lakukan upaya promotif-preventif di bandara

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019