• Beranda
  • Berita
  • Mendagri menanggapi usulan larangan eks koruptor ikut pilkada

Mendagri menanggapi usulan larangan eks koruptor ikut pilkada

30 Juli 2019 15:56 WIB
Mendagri menanggapi usulan larangan eks koruptor ikut pilkada
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo saat ditemui wartawan, di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2019). (ANTARA/Dea N. Zhafira)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tjahjo Kumolo memberikan tanggapan terkait usulan larangan eks koruptor untuk tidak mencalonkan kembali dalam Pilkada 2020 dengan aturannya terdapat pada Peraturan KPU (PKPU) tentang Pencalonan.

"Itu KPU, persyaratannya ada di PKPU, ya," kata Tjahjo, di Gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa.

Usulan yang sebelumnya juga disebutkan KPK agar eks narapidana koruptor tidak bisa mencalonkan diri kembali ini, menurut Tjahjo, masih sangat terbuka untuk masukan dari semua pihak.
Baca juga: Tiada kapoknya kepala daerah terjaring KPK

"Semua bisa memberikan masukan, akan kami akomodir, akan kami bahas bersama. Karena yang menentukan kepala daerah, bisa satu partai atau gabungan partai politik, bisa independen, ya track record itu kan aturannya harus jelas, harusnya diumumkan oleh KPU, yang menyelenggarakan kan KPU," kata dia lagi.

Mengenai rekam jejak atau "track record", Tjahjo memberikan contoh kasus Bupati Kudus Muhammad Tamzil yang kembali terjerat korupsi. Ia menyayangkan bagaimana masyarakat luput akan rekam jejak bupati tersebut yang sudah dua kali terlibat korupsi.

"Kayak kasus Kudus. Kan banyak orang yang nggak tahu. Di jabatan yang sama, ada masalah yang sama, tapi kok dia lolos dari verifikasi KPU, dari parpol yang mencalonkan," ujar Tjahjo.

"Soal tahu nggak tahu kan bukan urusan Mendagri, itu kan kewenangan apakah dia independen atau tidak, termasuk masyarakat yang memilih, orang kasusnya di Kudus ya terpilih di Kudus," kata dia menambahkan.
Baca juga: Ini nama 20 kepala daerah terjaring KPK

Ketika disinggung mengenai kemungkinan aturan tersebut untuk dimasukkan ke dalam UU Pilkada, Tjahjo mengatakan terdapat kemungkinan tersebut untuk dilakukan oleh DPR pada periode mendatang.

"Revisinya ya menunggu pelantikan anggota DPR yang baru, ya," kata dia lagi.

Sebelumnya, KPU mengatakan kesiapannya untuk melakukan perubahan terhadap Peraturan KPU (PKPU) tentang Pencalonan, untuk memasukkan pelarangan eks koruptor untuk kembali maju sebagai kepala daerah.

Usulan ini juga disampaikan oleh KPK. KPK meminta partai politik agar tidak kembali mencalonkan orang yang punya rekam jejak buruk untuk Pilkada 2020.

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019