Pantauan di lapangan, Selasa, api masih membakar sebagian tumpukan sampah di sisi utara. Sejumlah petugas pemadam kebakaran juga masih berupaya memadamkan api.
Terkait kebakaran tersebut, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta Dono Tumpo mengatakan saat musim kemarau seperti ini kebakaran memang lebih mudah terjadi.
"Kalau sudah begini, gas metan yang ada di dalam tumpukan sampah, disulut sedikit saja cepat sekali terbakar," katanya.
Ia mengatakan dari lahan TPA seluas 17 hektare tersebut, bagian yang terbakar sekitar 2,5 hektare.
Dia menyatakan hingga saat ini proses pemadaman api masih berlangsung.
"Para relawan, BPBD, Damkar, dan DLH Surakarta diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api, tetapi api sulit dipadamkan karena banyak material plastik di dalam tumpukan sampah," katanya lagi.
Selain itu, dikatakannya, kondisi angin yang cukup kencang juga berdampak pada sulitnya api dipadamkan.
Baca juga: Pemulung dilarang beraktivitas di TPA Putri Cempo
Ia mengatakan pula, mobil pemadam kebakaran yang diterjunkan jumlahnya mencapai belasan unit. Mobil-mobil tersebut tidak hanya didatangkan dari Kota Solo tetapi juga Kabupaten Karanganyar.
Sementara itu, selain memadam api, pihaknya juga berupaya mengantisipasi agar kebakaran tersebut tidak merembet ke tumpukan sampah bagian lain.
"Antisipasi yang kami lakukan dengan cara membuat garis air di sekitar tumpukan sampah yang terbakar. Tujuannya agar api tidak merembet ke bagian lain," katanya pula.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019