Hal itu disampaikan seusai membahas kondisi orang-orang Turki Uighur dengan mitranya China.
China menghadapi kecaman internasional yang berkembang atas pendirian apa yang disebut sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme di Xinjiang, rumah bagi sebagian besar orang Muslim Uighur yang berbicara bahasa Turki. Banyak negara Barat yang menganggap kamp tersebut sebagai tempat pengasingan.
Baca juga: Sekjen PBB angkat isu Uighur Xinjiang saat lawatan ke China
Turki merupakan satu-satunya negara Muslim yang selalu menyuarakan keprihatinan tentang situasi di Xinjiang, termasuk di Dewan HAM PBB pada Februari lalu.
Baca juga: Arab Saudi jelaskan surat dukungannya pada kebijakan China di Xinjiang
Baca juga: Peneliti: Perusahaan pengawasan China lacak jutaan orang di Xinjiang
Sumber: Reuters
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019