Gadis berusia 16 tahun itu menginspirasi pegiat muda iklim lainnya di seluruh dunia, dengan memperingatkan soal bahaya tidak adanya tindakan dan pemanasan global.
"Saya ditawari untuk menggunakan perahu layar untuk balapan Malizia II," kata dia melalui unggahan di akun instagram. "Kami akan berlayar mengarungi Samudera Atlantik dari Inggris ke New York pada pertengahan Agustus."
"Ilmunya jelas. Kita harus mulai menekuk tajam kurva ke bawah emisi paling lambat 2020, jika kita masih memiliki peluang untuk tetap di bawah kenaikan suhu global 1,5 derajat," jelasnya.
Baca juga: Indonesia pertegas komitmen kekang perubahan iklim di KTT Iklim
Pentolan Tim Malizia sekaligus co-kapten untuk lintas transatlantik, Pierre Casiraghi, menuturkan dirinya yakin aksi ini dapat menambah kesadaran tentang peningkatan emisi global dan polusi.
"Meyakinkan pemerintah dan lembaga internasional agar membuat langkah dan menegakkan hukum yang akan melindungi umat manusia dan keanekaragaman hayati merupakan hal yang paling penting bagi masa depan manusia," kata Casiraghi dalam satu pernyataan.
Baca juga: Pemimpin APEC diharapkan bantu dampak perubahan iklim
Baca juga: Penerapan Paris Agreement KTT Iklim terancam mundur
Sumber: Reuters
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019