"Tarian ini dipilih karena cukup mewakili seni tradisi Yogyakarta untuk diperkenalkan para siswa kepada masyarakat Riau," kata pelatih tari Muhammad Wisnu Kamarudin yang akrab disapa Cece di sela pelatihan tari di Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Selasa.
Menurut Cece, "Tarian "Ngayogjan" ini merupakan tarian kontemporer yang tetap berpijak pada seni tradisi Yogyakarta. Tarian itu, kata dia, menggambarkan beragam aktivitas masyarakat Yogyakarta mulai dari pergi ke pasar hingga membatik.
"Tarian ini juga sederhana sehingga mudah dipelajari para siswa SMN dalam waktu yang singkat," kata dia.
CSR Officer PT PP Evi Sulfiany mengatakan para peserta SMN asal Yogyakarta akan menampilkan tarian saat malam penyambutan di hadapan Gubernur Riau saat tiba di provinsi itu pada 13 Agustus 2019.
"Melalui tarian itu mereka akan mengenalkan seni tradisi dan budaya Yogyakarta di hadapan Gubernur Riau. Nantinya di sana mereka juga akan dilatih tarian khas Riau," kata Evi.
Program SMN 2019 di Yogyakarta akan memberangkatkan 20 siswa SMA/SMK dan 3 siswa berkebutuhan khusus dari tiga SLB di DIY ke Riau pada 13 Agustus. Sebaliknya pada 14 Agustus para peserta SMN asal Riau akan mengikuti kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri di Yogyakarta.
Program itu digelar oleh lima BUMN yakni PT PP (Persero) Tbk selaku PIC (Person In Charge) atau penanggungjawab, bersama PT TWC (Persero) PT Bahana (Persero), PT KBI (Persero) dan PT Primissima (Persero) sebagai Co-PIC.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019