Konsul RI Tawau, Sulistiyo Djati Ismoyo menyampaikan hal itu saat melepaskan puluhan anak TKI yang hendak melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, Selasa.
Baca juga: Konsulat RI di Tawau antisipasi pernikahan dini anak TKI
Disampaikan KRI senantiasa berjuang memberikan pemahaman kepada WNI yang bekerja di wilayah kerjanya agar memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya.
Menurut Djati, anak-anak TKI diharapkan tidak bekerja di ladang mengikuti orangtuanya sebab Pemerintah Indonesia telah menyediakan beasiswa untuk biaya hidup dan kebutuhan lainnya di sekolah.
"Kami dari KRI Tawau selalu mengajak WNI yang bekerja disini agar memperhatikan pendidikan bagi anak-anaknya hingga jenjang tertinggi," ujar Djati di Pelabuhan Tawau Negeri Sabah, Selasa.
Pemberangkatan puluhan anak-anak TKI ke Pulau Sebatik untuk tingkat SMP dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah Indonesia sebesar Rp1,2 juta per bulan.
Oleh karena itu, kata dia, tidak ada alasan bagi WNI yang menjadi TKI di Negeri Sabah untuk tidak menyekolahkan anak-anaknya setamat dari pendidikan di Community Learning Center (CLC).
Djati menyatakan, pendidikan bagi anak-anak TKI sangat penting digalakkan secara terus menerus. Tentunya demi mengejar cita-citanya agar tidak menjadi pekerja kasar di ladang-ladang.
Baca juga: Mendikbud kunjungi sekolah anak TKI di Tawau
Baca juga: Mendikbud kunjungi sekolah anak TKI di Tawau
Pewarta: Rusman
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019