"Kalau kita mulai terapkan aturan, harus berlanjut. Itu juga harus dimasyarakatkan semua, dibumikan semua," katanya dihubungi di Jakarta, Rabu.
Wakil Ketua Komisi E itu mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta kepada warga menggunakan besek bambu.
Politisi senior itu menyebut langkah tersebut sebagai terobosan baru untuk melindungi lingkungan dari pencemaran sampah plastik.
"Umumnya plastik itu sudah meracuni semuanya termasuk ikan di laut. Kalau besek bambu bisa jadi tempat daging,bisa digunakan berulang. Kita harus berani, saya pikir ini sudah ada terobosan baru, harus berani," katanya.
Ia mengharapkan penerapan penggunaan besek bambu juga harus diikuti sanksi yang tegas apabila ada yang membuang sampah termasuk plastik sembarangan.
Sanksi itu, lanjut dia, berupa denda yang besar sehingga diharapkan memberikan efek jera kepada masyarakat.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan akan menerapkan penggunaan besek bambu dan beralaskan daun pisang sebagai pengganti kantong plastik yang kerap digunakan pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
“Dan yang tidak kalah penting, tahun ini kita menggalakkan agar kita menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan," katanya di Ruang Serba Guna Masjid Pusat Islam Jakarta, di Jakarta Utara, Selasa (30/7).
Ia meminta warga menghindari penggunaan plastik, apalagi plastik yang berwarna hitam.
Anies mengimbau warga menggunakan bahan-bahan yang bisa didaur ulang daripada menggunakan plastik.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019