• Beranda
  • Berita
  • Pompeo berharap untuk bantu selesaikan hubungan Jepang - Korea Selatan

Pompeo berharap untuk bantu selesaikan hubungan Jepang - Korea Selatan

31 Juli 2019 10:30 WIB
Pompeo berharap untuk bantu selesaikan hubungan Jepang - Korea Selatan
Presiden Korsel Moon Jae-in dan istri Kim Jung-sook tiba di Osaka, Jepang, Kamis (27/6/2019) untuk mengikuti KTT G20. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 akan berlangsung pada 28-29 Juni 2019. (ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva/pras.)
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan akan mendorong dua sekutu terbesar Washington, yaitu Jepang dan Korea Selatan, "untuk menemukan kemajuan" dari pertikaian diplomatik kedua negara, ketika dia bertemu para menteri luar negeri negara--negara tersebut di Bangkok pekan ini.
Hubungan antara Jepang dan Korea Selatan bisa dibilang mencapai kemunduran terendah sejak normalisasi hubungan pada 1965, dengan kedua belah pihak mengancam aksi perdagangan yang dapat mengganggu pasokan global semikonduktor.

Jepang telah memperketat pembatasan pada beberapa bahan teknologi tinggi dalam tanggapan terhadap putusan pengadilan Korea Selatan yang memerintahkan pemberian kompensasi Jepang untuk pekerja paksa pada masa perang.

Pompeo dijadwalkan bertemu para menteri luar negeri Jepang dan Korea Selatan secara terpisah dan kemudian dalam diskusi tiga arah di sela-sela Forum Regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Bangkok, Thailand.

"Kami akan mendorong mereka untuk menemukan jalan ke depan," kata Pompeo kepada wartawan pada hari Selasa di atas pesawat dalam perjalanan menuju Bangkok.

"Kedua negara itu mitra besar kami, keduanya bekerja sama dengan kami dalam upaya denuklirisasi Korea Utara. Jadi, jika kami dapat membantu mereka menemukan tempat yang baik bagi masing-masing dari kedua negara, kami tentu akan menemukan itu penting bagi Amerika Serikat. "

Pengadilan Korea Selatan tahun lalu memutuskan agar perusahaan-perusahaan Jepang membayar kompensasi kepada warga Korea Selatan yang dipaksa bekerja di pabrik-pabrik Jepang selama pendudukan Jepang di semenanjung Korea dari tahun 1910 hingga 1945.

Jepang memperketat pembatasan ekspor ke Korea Selatan untuk bahan-bahan teknologi tinggi yang penting dalam membuat cip memori dan panel layar, serta menuduh tetangganya itu tidak memadainya dalam pengelolaan barang-barang sensitif.

Namun pembatasan juga dianggap sebagai pembalasan terhadap keputusan oleh Mahkamah Agung Korea Selatan tahun lalu. Jepang mengatakan keputusan pengadilan itu melanggar hukum internasional karena kompensasi telah diselesaikan berdasarkan perjanjian 1965.

Korea Selatan bersiap-siap untuk keputusan Jepang yang menyingkirkannya dari "daftar putih" negara-negara yang menikmati pembatasan perdagangan minimum, yang bisa terjadi secepatnya pada Jumat, kata menteri luar negeri Seoul pada hari Selasa.

Sumber : Reuters

Baca juga: Jepang kepada Korsel : Bangun lagi kepercayaan demi dialog perdagangan

Baca juga: AS akan "lakukan apa saja" untuk bantu Jepang-Korsel

 

Pewarta: Maria D Andriana
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019