Pemberian kewarganegaraan itu tampaknya akan menyulitkan upaya El Savador untuk membawa Funes ke negara itu guna menghadapi tuduhan penggelapan dan pencucian uang.
Undang-undang Nikaragua mengatur bahwa tidak ada warga negara yang diperbolehkan untuk diekstradisi.
Presiden El Savador Nayib Bukele, yang pada Juni mulai menjalankan periode jabatannya, telah menyatakan tekad untuk membawa Funes kembali ke negaranya dalam waktu 90 hari pertama ia menjabat.
Kantor Bulele belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.
Funes, yang memimpin pemerintahan El Salvador antara 2009 dan 2014, dituduh melakukan penggelapan dan pencucian uang senilai 351 juta dolar AS (sekitar Rp4,9 triliun), kata Kejaksaan El Savador.
Mantan presiden beraliran kiri itu sudah tinggal di Nikaragua sejak 2016. Ia mengatakan dirinya adalah korban serangan politik yang digerakkan oleh kalangan bisnis dan konservatif di El Savador.
Istri Funes serta anak-anak mereka juga mendapat kewarganegaraan Nikaragua, menurut penerbitan pemerintah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Pemerintah Nikaragua akan bebaskan 100 tahanan politik
Baca juga: Petani pemimpin penentangan Presiden Nikaragua dipenjara 216 tahun
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019