"Indonesia dapat menjadi negara yang sangat potensial bagi Bangladesh untuk memasok energi. Kami juga dapat belajar dari keberhasilan Indonesia memasok energi ke pulau-pulau," kata Nasrul.
Lebih lanjut, Nasrul menuturkan bahwa Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina Wazed juga memiliki hubungan yang baik dengan pemerintah Indonesia, dan Indonesia merupakan teman sejati bagi negaranya.
Saat ditanyai mengenai besaran transaksi migas yang ingin dicapai, Nasrul menolak memberi jawaban tegas. Ia hanya menuturkan bahwa sejumlah perusahaan Indonesia telah tertarik berinvestasi di Bangladesh untuk sektor energi dan memasok gas alam.
Pada 2017 silam, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Menteri ESDM Ignasius Jonan dan pihak Bangladesh yang diwakili Nasrul telah meneken nota kesepahaman terkait kerja sama di bidang energi.
Pasokan energi dari Indonesia dibutuhkan Bangladesh yang berstatus negara berkembang untuk memenuhi kebutuhan gas alam cair (LNG) yang diperkirakan akan meningkat sampai 11 juta ton per tahun pada 2030.
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019