"Ada 10 Polres dilibatkan untuk pengamanan termasuk anjing pelacak sepuluh ekor serta tim penjinak bom dan tim anti teror. Ini diturunkan karena kita tidak ingin kecolongan," sebut Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar, Rabu.
Sebanyak 10 Polres tersebut ikut dilibatkan masing-masing, Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, Polres Gowa, Polres Takalar, Polres Maros, Polres Pangkep, Polres Barru, Polres Jeneponto, Polres Parepare dan Polres Pinrang.
Baca juga: Polrestabes Makassar siap amankan final Piala Indonesia yang tertunda
Mengenai sistem pengamanan, kata dia, dibagi menjadi tiga ring. Ring satu dipasang di dalam stadion termasuk ditempatkan wilayah penonton baik tribun terbuka maupun tertutup.
Selanjutnya, ring dua ditempatkan di luar stadion guna mengantisipasi adanya oknum atau orang tidak bertanggungjawab ingin merusak suasana dan mengacaukan keamanan dengan modus pelemparan dari luar.
Sedangkan pada ring tiga, personil disebar di jalan raya sekitar stadion untuk mengatur arus kendaraan penonton yang masuk baik sebelum main maupun keluar stadion usai pertandingan.
Untuk pengamanan pemain Persija Jakarta, kata Dicky, dilakukan pengamanan ekstra ketat, mulai kedatangan di bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hingga saat latihan sampai pada kepulangan tim kebanggaan masyakat Jakarta itu.
"Kami menjamin Makassar akan aman saat pertandingan nanti. Kemana mereka pergi akan dikawal, bahkan saat latihan nanti di stadion pengamanan dilakukan termasuk memasang kendaraan taktis Baracudda," tegasnya.
Menurut dia, pada pertandingan lalu dan sempat dibatalkan dengan alasan kemananan, pihak Persija kala itu meminta pengawalan hanya saat bertanding saja, namun kali ini tidak, pengamanan dilaksanakan sampai tim Persija meninggalkan Makassar.
"Kami tidak mau berspekulasi, polisi akan mengawal sampai tuntas. Kami sangat berharap dukungan masyarakat maupun supporter untuk sama-sama menciptakan suasana aman dan kondusif, jangan sampai ada lagi tindakan yang menggangu jalannya pertandingan," tegasnya.
Kendati sempat terjadi insiden jelang laga pertandingan tersebut pada Minggu (28/7) hingga PSSI sebagai operator beranggapan aparat tidak menjamin keamanan seolah-olah Makassar tidak aman, ia menegaskan, pertandingan nanti akan berjalan aman.
Sebelumnya, terjadi insiden jelang pertandingan leg ke-2 antara PSM Makassar melawan Persija Jakarta. Kala itu, pemain dan official Persija Jakarta dilempari batu oleh oknum calo saat berada di dalam bus di Stadion setempat, sampai mencederai pemain dan officialnya.
Dasar inilah kemudian PSSI membatalkan pertandingan, padahal sisa waktu dua jam pertandingan itu dimulai. Penonton pun harus kecewa berat karena pertandingan dibatalkan, karena beberapa penonton telah membeli tiket hingga Rp1 juta. PSSI kemudian mengeluarkan keputusan pertandingan ditunda hingga 6 Agustus 2019 di stadion yang sama.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019