Indonesian Corruption Watch (ICW) menyebutkan bahwa calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) periode 2019-2023 Basaria Panjaitan, memiliki beban ganda sebagai salah satu kandidat calon komisioner lembaga tersebut bila dibandingkan dengan kandidat-kandidat lainnya.(Basaria) Punya beban dobel dibandingkan kandidat lain, karena dia menjadi pimpinan KPK dengan status incumbent (petahana)
"(Basaria) Punya beban dobel dibandingkan kandidat lain, karena dia menjadi pimpinan KPK dengan status incumbent (petahana)," kata Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) divisi politik dan korupsi, Donal Fariz di Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu.
Menurut Donal, selain status petahana Basaria sebagai Wakil Ketua KPK, membuat wanita asal Pematang Siantar ini harus menyajikan apa yang dia lakukan serta mempertanggungjawabkan hal tersebut selama empat tahun menjabat sebagai pimpinan KPK.
"Kalau yang lain, dia sedang tidak mempertanggungjawabkan apa yang sudah dia kerjakan. Tapi bu Basaria, dengan saat yang bersamaan me-deliver apa yang dia lakukan, dan dituntut untuk mempertanggungjawabkan selama empat tahun jadi pimpinan KPK. Di situlah beban dobel bu Basaria dibanding kandidat-kandidat lain," jelasnya.
Selain itu, Donal setuju dengan adanya tokoh perempuan pada daftar kandidat capim KPK sebagai representasi gender. Terlebih, Basaria merupakan wanita pertama yang terpilih menjadi komisioner KPK.
Namun, ia juga menegaskan bahwa tolak ukur utama bagi calon pimpinan KPK didasari pada rekam jejak yang baik serta integritas para kandidat terpilih.
"Bagi saya penting memperhatikan representasi gender. Tapi bicara soal penegakan hukum, kita tidak pernah bertanya soal representasi gender," ujar Donal.
"Menurut saya yang paling penting adalah jangan terjebak dengan representasi apapun. Paling penting adalah aspek rekam jejak dan integritas," ucap Donal, menambahkan.
Sementara itu, pada seleksi awal capim KPK, setidaknya ada 21 pendaftar wanita dari total 376 pendaftar. Salah seorang di antaranya adalah calon petahana Basaria Panjaitan.
Setelah dua proses seleksi, dari total 104 kandidat, enam di antaranya yang tersaring adalah wanita.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019