"Pelatihan ini sebagai langkah awal dilakukan Basarnas Kupang dalam menghadapi kasus-kasus kecelakaan yang membahayakan manusia khususnya bagi pengungsi dari luar negeri ketika berada di perairan NTT," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kupang, Emi Friezer kepada wartawan di Kupang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan pelatihan dan simulasi yang berlangsung di perairan Teluk Kupang itu untuk meningkatkan kemampuan anggota Basarnas dalam melakukan upaya pertolongan dan pencarian apabila terjadi musibah dialami pengungsi dari luar negeri.
Menurut dia, pelatihan dilakukan Basarnas sebagai tindak lanjut dari pemberlakuan undang-undang nomor 125 tahun 2016 tentang penanganan pengungsi dari luar negeri.
"Payung hukum tentang penanganan pengungsi dari luar negeri sudah ada yaitu UU nomor 125 tahun 2016 sehingga tentu kami harus mulai mengimplementasikannya dengan mengoptimalkan kemampuan tim SAR pada Basarnas dalam melakukan pertolongan," tegas Emi Friezer.
Dikatakannya, simulasi yang melibatkan potensi SAR dari TNI AL, Kepolisian, KSOP, Imigrasi Kupang guna mengetahui bagaimana Basarnas menangani berbagai tahapan penanganan darurat dalam penanganan pengungsi dari luar negeri ketika terjadi musibah.
Kegiatan simulasi dilakukan Basarnas di perairan Teluk Kupang itu dipantau para perwakilan UNHC serta IOM yang ikut menangani masalah pengungsi internasional serta tim Basarnas Pusat.***3***
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019