"(Target) bisa ikut SEA Games, Insya Allah," ujar Iswandi usai pertandingan Kejurnas atletik hari pertama di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Kamis.
Dalam Kejurnas, Iswandi turun di seri kelima nomor 100 meter senior dan berhasil mencatatkan waktu tercepat 10,85 detik mengungguli delapan lawannya yang lain.
Pada Kejurnas ini, ia mengaku tidak terlalu memikirkan raihan juara dan hanya fokus untuk mencatatkan waktu terbaik saja agar bisa lolos ke ajang bergengsi nasional dan dunia, apalagi setelah dibekap cedera panjang.
Iswandi mengalami cedera hamstring pada 2017 dan membuat ia harus menepi selama enam bulan untuk memulihkan kondisi.
"Saya sekarang hanya meningkatkan kepercayaan belum mikir juara dan lolos PON itu aja. Limit PON 10,73 detik dan saya sudah lolos 10,65 detik," kata dia.
Iswandi sebelumnya sempat dijuluki sebagai Usain Bolt-nya Indonesia. Saat penyelenggaraan PON di Riau pada 2012. Ia berhasil mencuri perhatian setelah berhasil menyentuh garis finis dengan catatn waktu tercepat pada nomor 100 meter.
Iswandi bukan pelari yang diprediksi bisa meraih medali emas sebelumnya. Pamornya jauh tertinggal dibanding pelari asal NTB lainnya Fadlin atau Ridwan.
Prestasi di PON Riau itu menjadi prestasi pertamanya di ajang multieven nasional dan menjadi pelari tercepat hingga dijuluki Usain Bolt-nya Indonesia.
Baca juga: Adith Rico Pradana fokus perbaiki catatan waktu di Kejurnas Atletik
Baca juga: Agus Prayogo raih emas nomor lari 5.000 meter
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019