Lima titik panas terkonsentrasi di Aceh Barat

1 Agustus 2019 19:57 WIB
Lima titik panas terkonsentrasi di Aceh Barat
Sejumlah petugas sedang memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat. (Foto: BPBD Aceh Barat)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) setempat menyatakan, bahwa satelit mendeteksi lima titik panas yang merupakan indikasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terkosentrasi di wilayah Aceh Barat.

"Sore ini terpantau lima titik panas di wilayah Aceh, dan kelimanya titik itu di Aceh Barat," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis.

Ia menjelaskan, kelima titik panas ini berada pada dua kecamatan di Aceh Barat, yakni Bubon terdapat empat titik dan sisanya satu titik di Kaway Enambelas.

Keempat titik panas dari total lima panas itu, lanjutnya, tersebar pada koordinat berbeda, walau saling berdekatan akibat di satu kecamatan, seperti 96,14 Bujur Timur (BT) dan 4,28 Lintang Utara (LU) ada dua titik, kemudian 96,12 BT dan 4,28 LU, lalu 96,14 BT dan 4,29 LU, serta 96,23 BT dan 4,26 LU.

Data terakhir BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh menyebut, sebanyak 18 titik panas tersebar di enam kabupaten bertahan dalam dua hari terakhir, yakni Selasa (30/7), dan Rabu (31/7).

"Ada dua titik panas dari total empat titik di Aceh Barat, mengindikasikan telah terjadi karhutla akibat memiliki tingkat kepercayaan 83 dan 87 persen di Bubon," katanya.

"Terdapat satu titik lagi patut di duga telah terjadi kebakaran, dan masih di Kecamatan Bubon dengan koordinat 96,12 bujur timur dan 4,28 lintang utara. Sedangkan dua titik lagi belum mengkhawatirkan," kata Zakaria.

Bupati Aceh Barat Ramli MS memimpin langsung upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di dua gampong (desa), yakni Peulanteu dan Seuneubok Trap, Kecamatan Bubon, kabupaten setempat.

"Kehadiran saya di lokasi kebakaran lahan untuk memberikan semangat kepada adik-adik dari pemadam kebakaran yang terus bekerja siang dan malam untuk memadamkan api," kata Ramli .

Menurutnya, kebakaran lahan milik masyarakat yang terjadi di daerah tersebut diduga kuat terjadi akibat musim kemarau, sehingga berdampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Ia mengaku, upaya pemadaman terus dilakukan petugas bersama TNI/Polri setempat, petugas Kesatuan Pengawasan Hutan (KPH) wilayah IV Aceh dan masyarakat sangat sulit dilakukan, karena sebaran api di beberapa titik masih terus bermunculan.

Pemerintah daerah juga terus berupaya melakukan pemadaman agar sebaran api yang membakar lahan di daerah tersebut tidak semakin meluas karena sangat meresahkan masyarakat.

"Selain dilakukan pemadaman, saya juga sudah perintahkan instansi terkait agar penanganan kebakaran lahan di Aceh Barat harus segera dituntaskan, termasuk membagikan masker kepada masyarakat agar tidak terdampak kabut asap," kata Ramli.*

Baca juga: Bagian tengah dan barat Aceh terdeteksi BMKG tiga titik panas

Baca juga: Aceh Barat bagikan ribuan masker cegah dampak kabut asap

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019