Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyebutkan kerja sama militer yang lebih erat dari TNI dengan Australia Defence Force (ADF) dibutuhkan dalam peningkatan hubungan bilateral kedua negara.Kita tentu berharap Sidang AUSINDO HLC menghasilkan berbagai kesepakatan yang produktif, komprehensif serta strategis bagi kepentingan angkatan bersenjata kedua negara.
"Kedua negara harus mencermati perkembangan dunia, antara lain isu Laut Tiongkok Selatan, perkembangan semenanjung Korea, ketegangan di Timur Tengah, serangan terorisme, ancaman siber, serta penanganan bencana alam," kata Panglima TNI saat membuka sidang ke-7 Australia-Indonesia High Level Committee (AUSINDO HLC) Tahun 2019 bersama Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) Australia Jenderal Angus Campbell, di Markas Komando Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta, Kamis.
Menurut Panglima TNI, pelaksanaan forum Tahunan ke-7 AUSINDO HLC Tahun 2019 merefleksikan semangat kebersamaan antara TNI dan ADF yang diharapkan suasana persahabatan ini dapat memberikan dampak yang positif serta luas bagi peningkatan kerja sama kedua Angkatan Bersenjata di masa mendatang.
Dalam kesempatan itu, Hadi menyampaikan terbentuknya Ikatan Alumni Pertahanan (Ikahan) pada 22 Maret 2011 telah memberikan peluang keterbukaan dan kerja sama antara personel dari kedua angkatan bersenjata sehingga hubungan bukan hanya bersifat institusional, tetapi juga lebih dari itu bersifat individual. Hal ini dinilai akan semakin memperkokoh hubungan kerja sama antara TNI dan ADF.
Sementara itu di bidang tanggap darurat penanganan dampak bencana alam, katanya, hubungan antara TNI dan ADF menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan yang terlihat dari besarnya upaya yang dilakukan oleh kedua angkatan bersenjata dalam merespons dengan cepat setiap dampak bencana alam yang timbul di kedua negara.
Panglima TNI juga mengajak semua pihak, khususnya para Ketua Sub-Komite AUSINDO HLC untuk pro-aktif dalam membahas langkah-langkah kerja sama militer di masa mendatang.
"Kita tentu berharap Sidang AUSINDO HLC menghasilkan berbagai kesepakatan yang produktif, komprehensif serta strategis bagi kepentingan angkatan bersenjata kedua negara," katanya.
Sementara itu, Jenderal Angus Campbell berharap bahwa Sidang ke-7 AUSINDO HLC dapat menjadi wadah untuk bertukar pandangan, khususnya ketika menghadapi perubahan lingkungan keamanan regional.
Baca juga: Ryamizard: kekuatan militer perkuat posisi tawar Indonesia
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019