"Belum ada. Sampai saat ini belum ada pengaduan dari nelayan atau pun warga di pesisir. Di grup WA RT dan RW di Marunda juga belum ada," kata Pelaksana Tugas Lurah Marunda Jogi Saputra Silitonga, saat ditemui, di Kantor Kelurahan Marunda, Jumat.
Ia mengatakan di pesisir Marunda Kepu, nelayan pada umumnya melaut untuk mendapatkan tangkapan seperti bandeng, udang, rajungan, dan ikan-ikan lainnya.
Baca juga: Pemerintah upayakan terbaik atasi tumpahan minyak PHE ONWJ
Setiap kali ada pencemaran limbah atau minyak, warga biasanya akan memberikan laporan kepada kelurahan.
Namun, sampai saat ini belum ada pengaduan terkait dugaan pencemaran minyak milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) itu.
Jogi juga menuturkan belum ada pengerahan petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk melakukan pembersihan karena memang belum ada laporan.
Sebelumnya, kebocoran minyak dan gas terjadi di pesisir utara Jawa Barat, Jumat (12/7) di sekitar anjungan lepas pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad sebelumnya mengonfirmasi beberapa pulau antara lain Pulau Rambut, Pulau Untung Jawa, dan Pulau Ayer terdampak penumpahan minyak mentah.
Adapun bentuknya berupa gumpalan kecil berwarna hitam seperti aspal padat.
Pewarta: Katriana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019