Akibat keracunan tersebut, belasan siswa SD 6 Bulungkulon, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, harus dilarikan ke Puskesmas Jekulo Kudus untuk mendapatkan penanganan medis.
Fardah, salah seorang siswa yang keracunan di Kudus, Jumat, mengakui, sebelumnya memang sempat memakan mi instans serta popcorn setelah makan nasi.
"Saya baru merasakan perut terasa mual serta kepala pusing setelah mengikuti gerak jalan sekitar satu jam setelahnya," ujarnya.
Sementara itu, Kapolrek Jekulo AKP Supartono membenarkan bahwa memang ada 15 anak SD yang diduga keracunan setelah menyantak mi serta popcorn yang dijajakan pedagang di sekitar sekolahan setempat.
Berdasarkan keterangan para siswa, katanya, mereka ada yang memakan mi kering serta ada pula memakan mi yang sudah dimasak.
Untuk memastikan hal itu, kata dia, pihaknya masih melakukan pengumpulan data dan bukti-bukti di lapangan.
Beberapa sampel makanan, seperti mi kering maupun popcorn juga diambil untuk dilakukan pengujian di laboratorium.
"Untuk memastikan apakah mereka keracunan makanan atau tidak menunggu hasil pengujian di laboratorium," ujarnya.
Peristiwa tersebut diperkirakan terjadi pukul 06.30 WIB, sebelum masuk kelas banyak siswa yang membeli mi kering yang dikemas ke dalam plastik mika dengan harga Rp1.000 per bungkus.
Sekitar pukul 08.30 WIB, sejumlah anak mengalami gejala perut mual dan kepala pusing.
Mengetahui hal itu, selanjutnya para siswa dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Untuk saat ini, mayoritas anak yang menjalani perawatan di Puskesmas Jekulo sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya mulai membaik.
Baca juga: 16 Murid SD keracunan makanan ringan di Majalengka
Baca juga: 14 siswa yang keracunan ikuti USBN susulan
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019