Dihubungi dari Jakarta, Jumat, Iwan mengatakan dirinya juga berbagi pengalaman dengan Uganda tentang koordinasi sipil dan militer di Indonesia dalam menghadapi bencana dan wabah penyakit.
Ia mengatakan pengalaman Indonesia itu disampaikan dalam forum bertema "Lokakarya Menghubungkan Perencanaan Aksi Nasional untuk Jaminan Kesehatan dengan Rencana Kesiapsiagaan Pandemi Influenza, Penyebaran Vaksin dan Koordinasi Darurat".
"Lokakarya bertujuan membuat rencana kesiapsiagaan influenza, penyakit virus ebola dan penyebaran vaksin. Lokakarya diselenggarakan pada 31 Juli-2 August 2019 di Entebbe, Uganda," kata dia.
Iwan mengatakan pihaknya diminta Organisasi Kesehatan Dunia WHO untuk berbagi pengalaman tersebut. Dalam forum itu WHO bertindak sebagai fasilitator untuk membantu pemerintah Uganda menyiapkan rencana kesiapsiagaan nasionalnya.
Dia mengatakan melalui seminar tersebut dapat berbagi informasi serta materi soal kesehatan. Selain itu, lokakarya menghasilkan pemetaan investasi jaminan kesehatan, kolaborasi potensial dan latihan bersama untuk keamanan kesehatan di Uganda.
"Data ini sangat bermanfaat untuk memudahkan koordinasi lintas sektoral maupun mencari sumber dana pembiayaan kesehatan suatu negara," kata dia.
Hingga saat ini Uganda di bawah pengawasan WHO berhasil menyelesaikan Rencana Kesiapan Penyakit Virus Ebola, Perencanaan Kesiapan Pandemi Influenza, Rencana Kesiapan Penyakit Virus Ebola, Perencanaan Kesiapan Pandemi Influenza, Perencanaan Aksi Nasional untuk Jaminan Kesehatan dan Pemetaan Sumber Daya.
Baca juga: Kementerian Kesehatan: 1.000 lebih kasus wabah Ebola di Kongo
Baca juga: Polisi Zimbabwe larang warga berkumpul untuk kendalikan wabah kolera
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019