"Hal itu dilakukan dengan meluncurkan Program Mustahik Pengusaha," kata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Irfan Syauqi Beik dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan jenis usaha mereka adalah skala rumah tangga seperti makanan, kue, pemrosesan produk turunan hasil pertanian, peternakan, perikanan, industri kreatif semisal batik, ukiran, konveksi, kerajinan tangan, desainer, periklanan dan jasa.
Program Mustahik Pengusaha yang diluncurkan Kamis (1/8) itu memberi penguatan modal usaha berupa peralatan dan modal kerja kepada 17 orang dari kelompok usaha disabilitas, di Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit Kota, Jakarta Timur.
"Bantuan kepada masing-masing mustahik bervariasi, sesuai dengan jenis usaha yang dijalankan, rata-rata sebesar Rp900 ribu hingga Rp1,5 juta," kata dia.
Menurut dia, upaya tersebut merupakan program pemberdayaan ekonomi untuk mustahik produktif yang akan menjalankan usaha atau sudah menjalankan usaha dari berbagai jenis produk.
Program, kata dia, tidak hanya memberikan bantuan modal usaha tetapi juga pendampingan intensif berupa pengembangan usaha, pelatihan keahlian dan pencatatan keuangan.
"Kegiatan pendampingan menjadi salah satu faktor keberhasilan program untuk menjaga semangat mustahik dan memastikan usaha mereka berjalan sesuai rencana," kata dia.
Ia mengatakan pendampingan usaha agar meningkatkan pendapatan mustahik yang ditargetkan sebesar 50 persen dari pendapatan sebelum intervensi program, yaitu dari rata-rata Rp512 ribu per bulan menjadi Rp768 ribu per bulan.
Baca juga: Hadapi Lebaran Baznas berikan bantuan 116 penyandang disabilitas
Baca juga: Peringati HHI, Baznas bagi 500 boneka harimau kepada siswa Donggala
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019