"Dengan program kemitraan, guru inti dapat saling berbagi pengalaman yang menginspirasi dan mengembangkan kerja sama. Harapannya kapasitas guru meningkat dan kemampuan guru di Tanah Air merata," ujar Muhadjir saat membuka program kemitraan di Jakarta, Jumat.
Guru dari sekolah inti akan melatih guru yang ada di sekolah mitra, dan selanjutnya akan ditularkan ke guru di sekolah pengimbas. Hal tersebut berbasiskan pada sistem zonasi.
Dengan adanya program tersebut, dapat menghidupkan komunitas belajar profesional dengan fokus penguatan kualitas layanan pembelajaran. Program tersebut sejalan dengan program Kemendikbud tentang zonasi pendidikan, yakni mendukung program peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan yang berbasis zonasi dengan pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) melalui komunitas belajar.
Melalui program tersebut, para guru yang dilatih tidak hanya mendapatkan teori melainkan juga terjun langsung dalam praktik mengajar di sekolah inti selama beberapa hari.
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano, mengatakan program tersebut mempertemukan guru yang berasal dari sekolah kurang bagus atau yang memenuhi delapan standar layanan pendidikan dengan sekolah yang bagus atau sekolah inti.
"Para guru tersebut belajar bagaimana manajemen sekolah, apa yang bisa mereka lalukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran," kata Supriano.
Supriano berharap dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan kapasitas guru, sehingga pemerataan kualitas pendidikan dapat tercapai.*
Baca juga: Mendikbud sebut tak ada lagi pengangkatan guru honorer
Baca juga: Mendikbud : sistem zonasi juga untuk rotasi guru
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019