• Beranda
  • Berita
  • Sebanyak 22 rumah di Jabar terdampak gempa Banten

Sebanyak 22 rumah di Jabar terdampak gempa Banten

3 Agustus 2019 10:16 WIB
Sebanyak 22 rumah di Jabar terdampak gempa Banten
Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan wartawan terkait gempa Banten di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (2/8/2019). Presiden terus memantau perkembangan kondisi kawasan yang terdampak gempa magnitudo (M) 6,9 serta bersyukur tak ada informasi tentang gelombang tsunami yang membahayakan masyarakat. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat menyatakan sebanyak 22 unit rumah dan fasilitas umun di tiga daerah Provinsi Jabar rusak akibat terdampak gempa  magnitudo 7.4 yang mengguncang wilayah Banten pada Jumat malam (2/8) pukul 19.03.21 WIB.

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, Sabtu, menyatakan di Kabupaten Bandung Barat ada empat unit rumah rusak ringan, satu unit rusak sedang dan satu unit rusak berat.

"Di Kabupaten Sukabumi ada empat unit rumah rusak ringan, enam unit rumah rusak sedang, satu unit rumah rusak berat dan satu unit fasilitas umum rusak," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat Budi Budiman Wahyu.

Budi mengatakan untuk Kabupaten Garut ada satu unit rumah rusak ringan dan tiga unit rumah rusak sedang akibat gempa pada tadi malam.

Ia mengatakan sebanyak tiga daerah di Provinsi Jawa Barat terdampak gempa berkekuatan magnitudo 7.4 yang mengguncang wilayah Banten pada Jumat malam (2/8) pukul 19.03.21 WIB.

Ketiga tiga daerah di Jawa Barat yang terdampak gempa ialah Kabupaten Garut, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Bandung.

Ia menuturkan di Kabupaten Bandung Barat ada tiga kecamatan yang terdampak gempa.

Sedangkan di Kabupaten Sukabumi ada enam kecamatan yang terdampak gempa dan di Kabupaten Garut ada tiga kecamatan yang terdampak.

Menurut Budi, koordinasi antara pihaknya dan BPBD kabupaten kota terus dilakukan dan hasil monitoring BMKG hingga saat ini menunjukkan tidak berpotensi tsunami.

"Untuk itu kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan terus mengikuti arahan BPBD dan informasi BMKG atau PVMBG," katanya.***3***








 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019