• Beranda
  • Berita
  • Sebuah rumah warga Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar

Sebuah rumah warga Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar

3 Agustus 2019 12:43 WIB
Sebuah rumah warga Sampit terbakar saat ditinggal ke pasar
Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di puing-puing rumah milik Karniyadi yang hangus, Sabtu (3/8/2019). (FOTO ANTARA/Norjani)
Kebakaran kembali terjadi di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menghanguskan sebuah rumah di Jalan Christopel Mihing, Gang Delima Kuning Darat saat penghuni rumah sedang ke pasar.

"Saya melihat asap mengepul dari bagian belakang rumah itu, lalu saya berteriak. Tetangga kemudian keluar dan berusaha memadamkan api," kata Yohana, warga setempat, Sabtu.

Menurut Yohana, asap mengepul terlihat sekitar pukul 08.00 WIB. Beberapa saat kemudian api dengan cepat membesar karena rumah yang diketahui milik pasangan Karniyadi dan Nursyikin itu, terbuat dari kayu.

Warga berusaha memadamkan api, namun api sangat cepat membesar sehingga tidak bisa dikendalikan. Warga juga tidak berani mendekat karena khawatir ada ledakan tabung gas dari dalam rumah serta aliran listrik tegangan tinggi.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur yang mendapat laporan kejadian itu, langsung menurunkan dua mobil pemadam kebakaran. Petugas berupaya memblokir api, agar tidak menjalar ke rumah warga di samping dan belakang karena hanya berjarak sekitar satu meter.

Sekitar setengah jam, api berhasil dikendalikan. Petugas kemudian melakukan pendinginan untuk memastikan sisa api pada puing-puing rumah benar-benar padam.

Karniyadi dan Nursyikin tampak syok melihat rumahnya hangus terbakar. Nursyikin bahkan terus menangis melihat tempat tinggal mereka kini menjadi puing.
Baca juga: Kebakaran dan banjir terjadi bersamaan di Sampit

Karniyadi dibantu sang istri bekerja sebagai pedagang pasar malam atau pasar dadakan. Saat kejadian, pasangan ini bersama anak mereka sedang berada di Pasar Keramat hendak membeli ikan dan barang lainnya yang akan dijual lagi nantinya. Dia juga hendak memesan barang titipan rekannya sesama pedagang di pasar dadakan.

Dia berangkat ke pasar sekitar pukul 05.30 WIB, dan memastikan kompor sudah dimatikan karena kebetulan gas baru saja habis. Dia curiga kebakaran itu dipicu korsleting listrik.

"Saya baru tahu ketika ada tetangga yang menelepon mengabari rumah kami terbakar. Ini musibah bagi keluarga kami," kata Karniyadi yang terlihat berupaya tetap tabah.

Selain rumah dan perabotan yang diperkirakan bernilai lebih dari Rp100 juta, Karniyadi menyebut kebakaran itu juga menghanguskan lebih dari Rp15 juta uang titipan rekannya sesama pedagang rencananya akan digunakan membayar pesanan pembelian ikan dan barang dagangan lainnya.

Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran ini. Selain pemilik rumah selaku korban kebakaran, polisi juga akan meminta keterangan sejumlah saksi.

Kejadian ini merupakan kebakaran ketiga yang terjadi di Sampit dalam sepekan terakhir. Sebelumnya, kebakaran terjadi pada Rabu (31/7) dini hari di Jalan M Yosef, Kelurahan Baamang Hulu, Kecamatan Baamang. Sehari sebelumnya, kebakaran juga menghanguskan sebuah rumah milik Dasmad (60) di Gang Meranti Jalan S Parman, Sampit.

Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019