Setelah melakukan persembahyangan sejak pagi, ratusan warga Banjar Bongan Gede, Tabanan berbondong-bondong turun ke jalan untuk mengikuti Tradisi Mesuryak yang rutin dilaksanakan setiap 210 hari atau enam bulan dalam perhitungan kalender Bali yakni setiap Hari Raya Kuningan.
Tradisi unik dengan melempar uang ini dimulai oleh para muda-mudi yang sudah berdiri di depan rumah warga, kemudian mereka melompat dan berebutan uang saat si pemilik rumah melemparkan uang ke udara berupa pecahan Rp2.000 hingga Rp100.000.
Teriakan dan rasa gembira pun dirasakan para pemuda yang mendapatkan uang saat mengikuti tradisi ini. Warga yang mendapatkan uang tersebut akan menggunakan sebagai uang jajan tambahan, namun aksi melempar uang ke udara ini sangat menarik perhatian wisatawan.
"Tiap tahunnya, saya rutin mengikuti Tradisi Mesuryak ini dan hasilnya hari ini lumayan banyak hampir sampai Rp500 ribu , saya akan gunakan uang ini untuk tambahan uang saku sekolah dan jajan sehari-hari," kata warga Bongan, Tabanan, I Made Adiputra.
Sementara itu, warga Bongan lainnya, I Ketut Alit Subagia, mengaku keyakinan warga Bongan ketika Hari Raya Galungan adalah roh para leluhur mereka turun ke bumi sampai Hari Raya Kuningan, maka makna Mesuryak adalah ungkapan salam perpisahan dengan roh para leluhur yang kembali ke alamnya.
"Saya mengeluarkan modal sebesar Rp2,5 juta , uang yang sudah di pecah ini saya bagikan kepada warga untuk memaknai sebagai jalan kebaikan kepada para leluhur dan keluarga kami dan juga menyemarakkan Hari Raya Kuningan di Desa Bongan ini," katanya.
Dengan melemparkan uang untuk diberikan kepada warga setempat, ia berharap keluarga diberikan kesehatan dan kelancaran dalam segala usaha, pekerjaan serta mendoakan agar roh leluhur mereka bisa mencapai surga.
Baca juga: Hari ini umat Hindu rayakan Galungan
Baca juga: Pedagang sarana ritual ramai pesanan jelang hari raya Kuningan
Pewarta: Naufal Fikri Yusuf/Pande Yudha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019