"Ini memang masih rangkaian dari beberapa peristiwa angin kencang yang terjadi di akhir bulan Juli lalu. Apalagi sekarang ini diperkirakan adalah puncak musim kemarau," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Carisz Kainama di Manado, Minggu.
Selain angin selatan, angin kencang juga disebabkan banyak terjadi pertumbuhan awan, tekanan rendah hingga siklon di utara Sulawesi.
Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan cukup signifikan yang bisa memicu terjadinya angin kencang ini.
"Kita mengeluarkan peringatan dini hingga tiga hari ke depan dan akan terus kita evaluasi. Memang masih berpotensi terjadinya angin kencang di sepanjang bulan ini," ujarnya.
Dia berharap, masyarakat mewaspadai cuaca seperti ini semisal menghindari pohon tumbang ataupun ketinggian gelombang.
Hingga pukul 12.40 WITA, BMKG mengeluarkan peringatan dini angin kencang di wilayah Manado (seluruh wilayah), Bitung (seluruh wilayah), Minahasa Utara (bagian utara), Sitaro (seluruh wilayah), Sangihe (seluruh wilayah), dan Talaud (seluruh wilayah).
Kondisi seperti ini diperkirakan dapat meluas ke wilayah Tomohon (seluruh wilayah) dan Kabupaten Minahasa (bagian utara).
Baca juga: BMKG: kecepatan informasi bencana harus diutamakan dibanding akurasi
Baca juga: Cuaca Jakarta pada Minggu diprakirakan cerah dan cerah berawan
Baca juga: BMKG: Peringatan dini gelombang tinggi tidak berkaitan gempa
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019