dengan bertambahnya dukungan pegawai di BKKBN dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam dapat menjadi energi baru dan harapan baru bagi BKKBN untuk terus menjadi lebih baik
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo mengatakan lembaganya akan menerapkan teknik-teknik penyuluhan dengan cara modern pada era teknologi dan revolusi industri 4.0.
Hasto dalam acara pembukaan kegiatan orientasi CPNS 2018 perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Jawa Timur, dan D.I. Yogyakarta di Magelang, Senin, mengatakan pegawai baru BKKBN bisa menyesuaikan diri dengan era teknologi dalam melakukan program-program kerjanya.
"Saya berharap, sangat berharap PNS baru bisa menyesuaikan dengan yang penuh dengan teknologi, 'internet of things'. PNS harus melek teknologi, bekerja lebih cepat, karena kecepatan jadi suatu ukuran capaian," kata dia.
Dari 282 CPNS yang mengikuti masa orientasi di Resimen Induk Kodam (Rindam) IV/Diponegoro di Kota Magelang tersebut, sebagian besar adalah penyuluh yang akan menyosialisasikan program Kependudukan Keluarga Berencana dan Penguatan Keluarga.
Hasto meminta penyuluhan bisa dilakukan dengan teknik-teknik yang tidak mengesampingkan terkait dengan revolusi industri 4.0.
Selain itu, katanya, para penyuluh juga harus bisa mengubah cara pandang orang lain agar bisa mendukung program KB.
Hasto berharap, para penyuluh juga bisa memotivasi keluarga untuk bisa menekan angka perceraian.
BKKBN, lanjutnya, memerlukan dukungan SDM yang memiliki dedikasi tinggi disertai kualitas yang baik.
Oleh karena itu, besar harapan BKKBN terhadap CPNS Tahun 2018 dapat menunjukkan performa yang optimal sesuai dengan hasil seleksi penerimaan dalam rangka memenuhi tugas tersebut.
"Semoga dengan bertambahnya dukungan pegawai di BKKBN dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam dapat menjadi energi baru dan harapan baru bagi BKKBN untuk terus menjadi lebih baik dengan landasan visi dan misi BKKBN”, kata Hasto.
Baca juga: BKKBN targetkan pegawai baru berinovasi bangun kepercayaan publik
Baca juga: BKKBN akan buat modul pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja
Baca juga: Wajah baru BKKBN dalam pendidikan kesehatan reproduksi
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019