Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indragiri Hilir menyatakan enam kecamatan di wilayah pesisir Riau tersebut mengalami kebakaran hutan dan lahan.
Kepala BPBD Indragiri Hilir (Inhil), Yuspik kepada Antara di Tembilahan, Senin mengatakan kebakaran yang terjadi selama sepekan terakhir tersebut melanda Kecamatan Tempuling, Enok, Kuindra, Batang Tuaka, Gaung Anak Serka, dan Keritang.
"Anggota kita bersama dengan personel satuan tugas terus berjibaku melakukan pemadaman," katanya.
Baca juga: Lahan gambut di sekitar area sumur minyak di Siak terbakar
Selain melakukan pemadaman via darat, upaya penanggulangan juga melibatkan helikopter pengebom air bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dia mengatakan satu unit helikopter pengebom air mulai ditempatkan di Bandara Japura, Indragiri Hulu dari sebelumnya berada di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.
"Keberadaan helikopter cukup efektif membantu penanggulangan kebakaran. Mudah-mudahan segera dapat teratasi," ujarnya.
Baca juga: Kabut dan angin hambat pemadaman kebakaran hutan di Jawa Timur
Akibat kebakaran lahan tersebut, pantauan Antara kualitas udara di Tembilahan tampak memburuk. Asap putih menyelimuti wilayah tersebut sejak pekan kemarin. Namun, kabut asap diakuinya belum mengganggu aktivitas masyarakat setempat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Indragiri Hilir pada Senin hari ini menempati urutan pertama keberadaan titik-titik panas. Citra Satelit Terra dan Aqua mendeteksi 14 titik panas di wilayah itu. Selain Indragiri Hilir, titik panas juga menyebar di Meranti (5), Siak (10) dan Indragiri Hulu serta Rokan Hilir masing-masing dua titik panas.
Diantara lokasi kebakaran terjadi di Desa Kertajaya dan sekitar areal konsesi perusahaan PT Surya Dumai. Upaya pemadaman terus dilakukan di lokasi itu yang turut melibatkan regu pemadam kebakaran dari PT Sumatera Riang Lestari (SRL).
Baca juga: Asap karhutla turunkan jarak pandang di Pekanbaru menjadi 1,5 km
Komandan regu pemadam kebakaran PT SRL Saut Sihotang mengatakan sebanyak 45 personel pemadam kebakaran perusahaan disebar ke sejumlah lokasi kebakaran. Mereka semua merupakan tim regu pemadam kebakaran (RPK) terlatih yang dilengkapi dengan peralatan lengkap. Bahkan, perusahaan juga mendirikan posko yang dimanfaatkan tim Satgas di beberapa lokasi rawan.
Secara keseluruhan, luas lahan yang terbakar di Indragiri Hilir sepanjang tahun ini mencapai lebih dari 388,6 hektare. Angka itu berpotensi meluas mengingat titik api di wilayah itu masih terus terpantau satelit.
Baca juga: 200-an prajurit TNI ikut berjibaku padamkan karhutla di Pelalawan
Sementara BPBD Provinsi Riau mencatat lebih dari 4.390 hektare lahan di wilayah itu terbakar sepanjang 2019 ini. Pada awal tahun, kebakaran mulai terjadi di wilayah pesisir seperti Bengkalis, Rokan Hilir, Dumai dan terus bergerak ke arah daratan termasuk Siak, Pelalawan, Kampar, Indragiri Hilir.
Pewarta: Anggi Romadhoni
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019