Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang kuartal II 2019 yang hanya mencapai 5,05 persen merupakan akibat dari adanya perlemahan pada sektor ekspor dan impor.Ini benar-benar hubungannya dari perdagangan ekspor dan impor
“Ini benar-benar hubungannya dari perdagangan ekspor dan impor,” katanya saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin.
Menurutnya, tahun ini berbeda dengan tahun 2018 karena pada tahun lalu meskipun ekspornya turun namun impornya naik. Sedangkan pada 2019 ekspor dan impor sama-sama negatif sehingga pada kuartal II tahun ini laju pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I 2019 dan kuartal II 2018.
“Kelihatan dampaknya terhadap pertumbuhan itu langsung. Jadi kita harus upayakan lagi mulai dari investasinya,” ujar Darmin Nasution.
Ia melanjutkan pada kuartal II 2019 juga terdapat berbagai momen yang tidak ada pada tahun sebelumnya seperti pemilihan umum dan ditambah dengan kegiatan besar tahunan lainnya yaitu bulan Ramadhan dan Idul Fitri sehingga konsumsi masyarakat serta pemerintah turut meningkat.
Di sisi lain, gejolak ekonomi global yaitu perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China turut memberi dampak kepada perekonomian dalam negeri. Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia tidak bisa hanya bergantung pada faktor domestik saja.
“Ya tentu saja tergantung ekonomi globalnya seperti apa, karena itu berdampak. Artinya kita tidak bisa bilang murni ekonomi dalam negeri,” kata Darmin Nasution.
Meski demikian, Darmin mengatakan pemerintah hingga kini belum bisa memprediksi secara pasti terkait pengaruh ekonomi global terhadap kondisi domestik mendatang, sehingga pihaknya akan melakukan kajian lebih lanjut.
“Globalnya bagaimana kita belum tahu, tapi melihat gejalanya sih katanya mereka (AS-Cina) saling berunding, nyatanya naik lagi (bea masuk),” katanya.
Baca juga: Ekspor dan investasi melambat, pertumbuhan ekonomi hanya 5,05 persen
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019