Bisa saja Megawati ingin menunaikan janji politiknya yang tertunda di Batu Tulis, untuk dipenuhi di tahun 2024
Analis politik Pangi Syarwi Chaniago menilai rangkaian pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto belakangan ini, bisa saja berujung pada terwujudnya Perjanjian Batu Tulis tahun 2009 silam.
"Bisa saja Megawati ingin menunaikan janji politiknya yang tertunda di Batu Tulis, untuk dipenuhi di tahun 2024," kata Pangi di Jakarta, Senin.
Pernyataan Pangi terkait rangkaian pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sebelumnya Prabowo berkunjung ke kediaman Megawati di Teuku Umar.
Berikutnya Megawati mengundang Prabowo untuk menghadiri Kongres PDIP di Bali 8-10 Agustus 2019.
Pangi mengatakan dua pertemuan itu bisa bermuara pada terciptanya koalisi antara PDIP dengan Gerindra. Sebab, jika berbicara masa depan setelah Jokowi tidak lagi menjadi Presiden, maka bisa terwujud deal politik soal koalisi Gerindra dan PDIP di Pemilu 2024.
PDIP dan Gerindra, menurutnya, bisa mengusung Prabowo-Puan Maharani dalam Pilpres 2024. Hal ini seperti salah satu poin Perjanjian Batu Tulis yang ditandatangani Megawati-Prabowo, di mana PDIP berjanji mengusung Prabowo sebagai Presiden.
Selain itu PDIP-Gerindra juga dapat memasangkan Anies Baswedan dengan salah satu kader PDIP.
"Setelah tidak ada Jokowi, siapa kira-kira tokoh pengganti Jokowi di PDIP. Sangat sederhana, bagaimana pun juga PDIP akan belajar agar tidak seperti Demokrat yang redup setelah tidak lagi menjadi the ruling party, karena pamor tokoh sentral SBY tidak ada pengantinya di internal partai," kata dia.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019