Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyatakan bahwa adanya Bendung Kamijoro yang dibangun di aliran Sungai Progo wilayah Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dapat meningkatkan kinerja pertanian daerah ini."Beberapa petani sudah melaporkan setelah terbangun ini 'cost' produksi menurun, karena yang biasanya mereka mengambil air itu dengan menyedot pakai pompa, tapi dengan bendung ini pengaturan debit air menjadi lebih baik sehingga 'cost' produksinya tu
"Bendung Kamijoro sudah selesai (dibangun) kemudian dari pantauan dinas pertanian (Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan) memang terjadi peningkatan kinerja pertanian kita," kata Wabup di Bendung Kamijoro Bantul, Senin sore.
Hal itu dikatakan Wabup Bantul usai menerima kunjungan kerja rombongan anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) di bangunan infrastruktur air yang selesai dibangun pada 2018 tersebut.
Menurut dia, berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Pertanian bahwa beberapa petani terutama di sekitar lokasi Bendung Kamijoro Pajangan melaporkan setelah bendung dibangun oleh Kemenpupera, mereka dapat mengurangi biaya produksi pertanian.
"Beberapa petani sudah melaporkan setelah terbangun ini 'cost' produksi menurun, karena yang biasanya mereka mengambil air itu dengan menyedot pakai pompa, tapi dengan bendung ini pengaturan debit air menjadi lebih baik sehingga 'cost' produksinya turun," katanya.
Dia juga mengatakan, berdasarkan pantauan dari Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Bantul bahwa bendung yang melintasi aliran Sungai Progo yang berfungsi meninggikan muka air sungai ini berdampak positif bagi kemudahan rumah tangga sekitar dalam mendapatkan air tanah.
"Testimoni dari beberapa rumah tangga di sekitar aliran Sungai Progo ini air tanah atau sumur menjadi naik, permukaan air sumur meningkat," kata Wabup Bantul.
Wabup juga mengatakan, di sisi lain selain fungsi utama bendung tersebut dibangun, secara tidak langsung kawasan bendung dengan konsep jembatan di atas sungai ini menjadikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat atau wisatawan untuk berswafoto di sekitar bendung.
"Yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya itu ada efek bagi para pedagang karena ini berarti menjadi objek wisata dadakan, sementara pemerintah belum mengatur karena tidak ada yang mengomando namun warga membuka warung-warung," katanya.
Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019