"Kita telah menyiapkan traktor roda empat dan excavator untuk membantu petani membuka lahan padi ladang," kata Analisis Pasar Hasil Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel, Intan Fortuna di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan luas lahan padi ladang di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2018 seluas 10.000 hektare dan hingga saat ini kebiasaan petani membuka lahan padi masih menggunakan cara membakar, karena dinilai lebih murah dan praktis.
"Kita bisa membayangkan jika 10.000 hektare lahan padi ladang dan ditambah pembukaan lahan baru dibakar, tentu akan menimbulkan dampak yang buruk terhadap kualitas udara di daerah ini," ujarnya.
Selain itu, membakar lahan selama musim kemarau ini juga berpotensi membakar hutan bahkan pemukiman masyarakat, karena api dengan sangat mudah membesar dan menjalar ke kawasan lainnya.
"Kita bersama penyuluh lapangan pertanian telah mendatangi kelompok petani padi ladang untuk tidak membakar lahan selama musim kemarau guna mengantisipasi kebakaran hutan yang lebih luas," katanya.
Menurut dia petani padi ladang merupakan petani berpindah-pindah dan lahan padi ladang ini nantinya dijadikan perkebunan lada, karet, sawit dan lainnya.
"Mata pencarian utama masyarakat petani Bangka Belitung bukan bertani padi, tetapi berkebun lada, karet dan sawit. Jadi jika ingin membuka lahan perkebunan, mereka terlebih dahulu membuka lahan padi ladang," katanya.*
Baca juga: 12,55 hektare hutan di Babel terbakar
Pewarta: Aprionis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019