Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia sangat kehilangan atas meninggalnya pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, KH Maimun Zubair yang wafat di Mekah, Selasa, sekitar pukul 08.17 WIB.Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, kita semua ikut berbela sungkawa atas wafatnya beliau
"Innalillah wa innaa ilaihi raji'un, Innalillah wa innaa ilaihi raji'un, Innalillah wa innaa ilaihi raji'un, telah berpulang ke hadirat Allah SWT Kyai Maimoen Zubeir di Mekkah tadi pagi," kata Jokowi saat menyampaikan bela sungkawa meninggalnya KH Maimun Zubair usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) 2019 di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Baca juga: Amirul Hajj ajak muslimin shalat gaib atas wafatnya Mbah Moen
Kepala Negara menyatakan bahwa tokoh NU yang terkenal dengan panggilan Mbah Moen ini merupakan kyai kharismatik dan menjadi rujukan-rujukan bagi umat muslim di Indonesia, terutama dalam hal fiqih.
Selain itu, kata Jokowi, Mbah Moen sangat gigih dalam menyampaikan NKRI harga mati.
"Oleh sebab itu, kita sangat kehilangan. Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, kita semua ikut berbela sungkawa atas wafatnya beliau. Semoga dapat diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan keikhlasan," kata Jokowi.
Baca juga: Mbah Moen dimakamkan di Mekkah
Presiden juga sangat terkesan dengan sosok Mbah Moen karena pernah datang ke Pondok Pesantren Al-Anwar, bahkan langsung diundang ke kamarnya untuk diberi pesan-pesan dan Shalat Magrib berjamaah.
"Pesan-pesan beliau sangat banyak, jadi tidak bisa diungkapkan satu per satu," kata Jokowi ketika ditanya pesan yang paling terkesan dari Mbah Moen.
Baca juga: Dua rencana lokasi pemakaman Mbah Moen
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019