• Beranda
  • Berita
  • Karhutla muncul di pinggiran Kota Pekanbaru mengganggu pandangan

Karhutla muncul di pinggiran Kota Pekanbaru mengganggu pandangan

6 Agustus 2019 13:35 WIB
Karhutla muncul di pinggiran Kota Pekanbaru mengganggu pandangan
Kebakaran lahan gambut di dekat Terminal Payung Sekaki, Kota Pekanbaru, Selasa (6/8/2019). (Antaranews/Ferdian)

Kebakaran lahan muncul di daerah pinggir kota dan daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar.

Titik api kebakaran lahan gambut terjadi di pinggiran Kota Pekanbaru, yang berpotensi menambah pekat polusi asap atau jerebu di Ibukota Provinsi Riau tersebut.

Berdasarkan pantauan Antara di Pekanbaru, Selasa (6/8), kebakaran lahan gambut hingga kini belum padam di dekat Terminal Payung Sekaki tepatnya di Jalan Air Hitam Kelurahan Bandar Raya. Kebakaran di lokasi tersebut sudah berlangsung selama lima hari terakhir.

Wakil Komandan Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau, Edwar Sanger membenarkan bahwa kebakaran lahan muncul di daerah pinggir kota dan daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Kampar.

Lokasi kebakaran lahan di dekat terminal tersebut terus berusaha dipadamkan oleh personel gabungan. Sejak Senin (5/8) ada puluhan petugas gabungan dari TNI, Manggala Agni Daops Pekanbaru, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pekanbaru.

“Keterangan dari Manggala Agni pemadaman terus dilanjutkan di Jalan Fajar yang berada tidak jauh dari tempat kejadian perkara di Jalan Air Hitam,” katanya.

Baca juga: Lima daerah di Riau diselimuti asap karhutla

Sedangkan titik api baru muncul di Jalan Sri Indra Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai. Luas lahan terbakar diperkirakan sekitar satu hektare.

“Personel yang memadamkan dari Polri, TNI dan masyarakat perduli api atau MPA,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan kebakaran lahan gambut juga terjadi di Jalan Harapan Raya, Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Lokasi kebakaran ini berada diperbatasan dengan Kota Pekanbaru.

“Kebakaran meluas kurang lebih enam hektare dari sebelumnya lima hektare,” katanya.

Petugas dari Manggala Agni Daops Pekanbaru sudah lima hari terakhir mencoba menjinakkan kebakaran di lahan gambut tersebut. Namun, petugas Manggala Agni mendapati sejumlah kendala di lapangan.

“Kondisi sumber air terbatas karena tinggi muka air gambut yang rendah. Banyak pohon-pohon tumbang di sekitar lokasi karhutla. TKP masih belum padam total dan akan dilanjutkan kembali,” ujarnya.

Baca juga: Antisipasi kabut asap, Muarojambi ajukan pasokan masker kepada Dinkes
Baca juga: Akibat kabut asap jarak pandang di Kota Jambi 3,9 km

 

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019