Hal itu diketahui dari hasil investigasi awal Polri untuk mencari penyebab listrik padam.
"Dapat dipastikan dari investigasi awal, tidak ditemukan unsur sabotase maupun serangan terorisme," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Menurutnya, tim investigasi Bareskrim akan bertolak ke Jawa Tengah untuk menelusuri penyebab insiden listrik padam.
Tim Bareskrim ini akan membantu Polda Jawa Tengah yang telah terlebih dulu melakukan investigasi penyebab mati listrik massal tersebut.
Dedi mengatakan, PLN Semarang sangat terbuka terhadap upaya penyelidikan. Kepada polisi, PLN Semarang telah memaparkan proses mekanisme saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) di jalur Ungaran dan Pemalang.
Terkait dugaan sementara listrik padam karena kerusakan jaringan SUTET akibat pepohonan tinggi, Polri akan mendalami dugaan tersebut.
"Kan baru dugaan sementara penyebabnya pohon, tentu nanti dibahas secara komprehensif," katanya.
Sebelumnya, listrik di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten padam pada Minggu (4/8) sejak pukul 11.48 WIB hingga malam hari.
Pemadaman listrik tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas dan transportasi publik terganggu seperti KRL dan MRT.
Setelah sempat normal kembali pada Minggu malam, listrik kembali mengalami pemadaman pada Senin (5/8) di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019