"Kami gencarkan sosialisasi agar pemahaman dan kepedulian warga terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan semakin meningkat sehingga bisa bersama-sama melakukan antisipasi," kata Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat Polres Bangka Barat, Iptu Taufik Zulpikar di Mentok, Selasa.
Sosialisasi dengan melaksanakan pertemuan tatap muka dengan kelompok warga dan pemasangan berbagi alat peraga sosialisasi terus dilakukan hingga ke pelosok. "Pemasangan spanduk larangan membakar hutan dan lahan juga kami lakukan di lokasi strategis," kata dia.
Di daerah itu pada musim kemarau sering terjadi kebakaran hutan dan lahan karena faktor manusia, seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membuka lahan perkebunan dengan cara membakar.
Membakar lahan untuk perkebunan merupakan cara mudah dan murah yang selama ini menjadi kebiasaan warga. "Pola buka lahan pertanian dan perkebunan dengan cara itu jelas menyalahi aturan, kami berharap warga sadar dan segera meninggalkan kebiasaan lama agar tidak menimbulkan bahaya yang lebih luas," katanya.
Di Kabupaten Bangka Barat, dalam seminggu terakhir sudah terjadi kebakaran lahan di beberapa lokasi meskipun dalam skala kecil karena kesigapan warga bersama aparat dan petugas pemadam kebakaran dalam menangani masalah tersebut.
"Kami berharap kemarau yang mungkin masih panjang kali ini disikapi warga dengan bijaksana agar tidak menimbulkan kebakaran yang luas dan akan merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitar," katanya.*
Baca juga: 12,55 hektare hutan di Babel terbakar
Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019