"Kita upayakan supaya lebih baik," kata Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi usai menghadiri acara sertifikasi profesi barista di Hotel Grand Tjokro, Jakarta Barat, Selasa.
Baca juga: Kualitas udara di Jakarta Selasa siang kembali tidak sehat
Baca juga: Kualitas udara Jakarta makin baik Senin pagi setelah mati lampu
Pernyataan tersebut disampaikan untuk menanggapi isu polusi udara di Jakarta yang dalam satu bulan terakhir menjadi sorotan.
Ia mengatakan Pemerintah Kota Jakarta Barat telah dan akan terus berupaya menangani isu polusi udara di Jakarta Barat, khususnya di wilayah Pegadungan.
Langkah yang diambil untuk mengatasi polusi udara di wilayah tersebut adalah dengan melakukan pemeriksaan terhadap emisi gas kendaraan dan berusaha mencegah agar warga tidak membakar sampah sembarangan.
"Kita cegah jangan sampai orang membakar sampah sembarangan," katanya.
Selain itu, ia juga mengatakan akan memperluas ruang terbuka hijau dengan menanam berbagai pohon yang dapat menyerap polutan penyebab polusi udara.
"Dengan penanaman pohon. Ya, pohon-pohon apa saja," kata dia.
"Menyerap udara kotor enggak usah dengan pohon-pohon itu saja. Pohon-pohon lain juga bisa kok," katanya merujuk pada tanaman lidah mertua yang disebut-sebut dapat menyerap polutan lebih banyak dibandingkan tumbuhan lainnya.
Sebelumnya, AirVisual mencatat Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta mencapai angka 67 yang termasuk dalam kategori sedang dengan konsentrasi partikulat (PM 2,5) sebesar 19,9 ug/meter kubik pada Selasa pagi, pukul 06.00 WIB.
Penurunan angka tersebut terjadi setelah pemadaman listrik yang terjadi di seluruh wilayah Jakarta selama sekitar sembilan jam pada Minggu.
Namun demikian, kualitas udara tidak sehat di wilayah Pegadungan, Jakarta Barat, tercatat paling tinggi di antara wilayah lain di DKI Jakarta, dengan indeks kualitas udara di angka 116 dengan konsentrasi parameter PM2,5 sebesar 41,8 ug per meter kubik.
Kualitas udara di Pegadungan tersebut tergolong tidak sehat bagi kelompok sensitif.
Baca juga: Kualitas udara Jakarta membaik setelah listrik padam
Pewarta: Katriana
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019