Dalam babak final, Idan mencatatkan lompatan setinggi 5,00 meter. Sementara dua lawannya yakni Danar Fajri asal DKI Jakarta dan Alif M. Baskara dari Jabar hanya bisa menyelesaikan di lompatan 4,60 meter.
Meski meraih emas, catatan lompatannya masih jauh di rekor nasional atas namanya sendiri. Pada Asian School Games 2018 di Malaysia, ia membuat rekor lompatan setinggi 5,30 meter.
Ia mengatakan raihan emas itu tidak membuatnya puas atas penampilannya hari ini. Lompatannya masih jauh dengan rekor yang ia pegang, apalagi ketika harus dihadapkan jelang pelaksanaan SEA Games yang terus mepet.
"Mungkin kondisi saya kurang baik, kurang maksimal sekarang," kata dia.
Idan memulai lompatan di jarak 4,50 meter. Namun saat memasuki lompatan 5,10 meter, ia gagal menuntaskannya dan hanya tertahan di 5,00 meter. Sementara dua lawannya hanya bisa menuntaskan 4,60 meter.
Menurutnya, salah satu kendala pada yang dihadapi yakni terburu-buru ketika melakukan ayunan gala. Hasil yang didapat hari ini, akan menjadi bahan evaluasi sebagai persiapan menuju SEA Games 2019.
"Instruksi pelatih dorong tangannya, dorong lagi sabar, baru Swing. Nah kalau saya, Take Off dorong langsung buru-buru Swing. Jadinya saya kurang sabar dorongnya. Itu kendala di 5,10-nya," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019