"Saya sangat senang dan tersanjung bisa mendapatkan penghargaan prestisius seperti ini karena hal ini menandakan bahwa peneliti Indonesia tidak kalah bersaing dengan peneliti di luar negeri," kata peneliti LIPI Indri Badria Adilina saat dihubungi Antara di Jakarta, Rabu.
Penelitian itu dilakukan oleh Indri Badria Adilina dari Pusat Penelitian Kimia LIPI bersama tim peneliti dari Universitas Indonesia. Dalam proses risetnya, Indri mendapatkan akses untuk melakukan penelitian di fasilitas milik ISIS Neutron and Muon Source, Science and Technology Facilities Council, di Didcot, Oxfordshire, Inggris melalui skema Newton Fund.
Penelitian Indri tersebut dinilai menjadi pionir di Indonesia, bahkan regional Asia Tenggara, yang kemudian diganjar dengan penghargaan ISIS Impact Award for 2019 in the Economic Category dari Science and Technology Facilities Council, United Kingdom Research and Innovation.
Indri menuturkan penghargaan tersebut juga memotivasi dirinya dan tim untuk semakin berkarya ke depannya. Prestasi itu juga diharapkan dapat memotivasi anak bangsa untuk terus berprestasi bagi kemajuan Indonesia, terutama dalam menjawab kebutuhan Tanah Air dan global.
"Semoga prestasi yang kami peroleh dapat menginspirasi peneliti dan generasi bangsa, dengan menjadi contoh nyata bahwa Indonesia dapat unggul di tingkat global," tuturnya.
Menurut Indri, keunikan penelitiannya adalah menggunakan limbah kelapa sawit sebagai bahan dasar biofuel, yang mana selama ini biodiesel masih menggunakan minyak kelapa sawitnya.
Selain itu, penelitian ini menggunakan lempung atau tanah liat asli Indonesia sebagai katalis atau zat yang mempercepat reaksi di dalam proses kimianya dan menggunakan sifat unik neutron untuk mengevaluasi kinerja katalis tersebut.
ISIS Neutron dan Muon Source adalah pusat penelitian terkemuka di dunia yang berkantor di STFC Rutherford Appleton Laboratory di Oxfordshire.
Berdasarkan laman resmi ISIS Neutron dan Muon Source, pusat penelitian itu menghasilkan berkas neutron dan muon yang memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari bahan pada tingkat atom menggunakan seperangkat instrumen, sering digambarkan sebagai 'mikroskop super'. Ini mendukung komunitas nasional dan internasional lebih dari 2.000 ilmuwan yang menggunakan neutron dan muon untuk penelitian dalam fisika, kimia, ilmu material, geologi, teknik, dan biologi.
Pemenang ISIS Economic Impact Award adalah sebuah proyek yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil, sambil menciptakan kemitraan yang telah meningkatkan keahlian komunitas ilmiah Indonesia. Untuk 2019, Indri Badria Adilina dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) tampil memenangi penghargaan itu untuk karyanya tentang penggunaan limbah biomassa kelapa sawit sebagai sumber alternatif untuk biofuel.
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019