Kepala Dinas Koperasi dan UKMK Provinsi Jatim, Mas Purnomo Hadi di Surabaya, Rabu mengatakan pelepasan ekspor yang dilakukan oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bertujuan mendorong para pelaku usaha kecil menengah (UKM) berani mencoba pasar ekspor.
Purnomo ditemui usai acara "UMKM dan Koperasi Expo 2019 di Grand City, Surabaya, mengatakan secara umum pelaku UMKM di Jatim sudah siap merambah pasar ekspor, dan tercatat sebanyak 1773 UMKM menjadi perintis ekspor.
"Untuk yang sudah aktif ekspor sebanyak 333 UMKM, dan mereka secara kualitas dan kuantitas juga telah terjaga," kata Purnomo kepada wartawan.
Komoditas asal Jatim yang berpotensi dan kini banyak diminta untuk pasar ekspor adalah di makanan dan minuman, mebel serta agro dengan fokus pada kopi dan kakao.
"Hari ini kami juga melepas ekspor biji kakao sebanyak 15 ton. Dan ini adalah yang pertama dilakukan khusus untuk biji kakao. Kami harapkan bisa terus berlanjut," katanya.
Terkait nilainya, Purnomo mengaku tidak mengetahui secara rinci namun tujuan utama ekspor kali ini adalah Pemprov Jatim mampu mendorong transaksi di sektor UMKM.
Sementara itu, Pemprov juga terus mendorong UMKM masuk daring dari jumlahnya saat ini yang mencapai 34.354 UMKM, dengan rincian sekitar 45-47 persen adalah UMKM yang sudah masuk daring, kemudian 30 persen adalah UMKM yang siap dan potensial untuk masuk ke pasar daring, sisanya 20 persen berstatus tidak jelas.
Baca juga: Produk kopi kelompok tani Jawa Timur tembus pasar Perancis
Baca juga: Menko ke Marseille untuk tingkatan ekspor Kopi
Baca juga: Pemprov Jabar akan ekspor kopi langsung ke Georgia
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019