"Kami ingin masyarakat dapat mengenal lebih jauh lagi tentang produk Sharp Indonesia," kata Presdir PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Shinji Teraoka di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan Sharp Mobile Display Truck yang dluncurkan, Rabu (7/8/2019), serentak di lima kota yaitu Jakarta, Surabaya, Palembang, Samarinda, dan Makasar, tidak hanya memajang dan memperkenalkan produk Sharp, kemudian memasarkannya, tapi juga melakukan kegiatan CSR seperti bersih-bersih lingkungan setempat dan rumah ibadah, serta edukasi konservasi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Truk-truk tersebut, ditambahkan Senior GM Penjualan Nasional SEID Andry Adi Utomo, akan blusukan ke kota-kota kecil, sepanjang 25.000 km.
'"Masing-masing truk akan menempuh perjalanan sekitar 5.000 km," katanya.
Andry berharap dengan kegiatan roadshow ke kota-kota kecil, masyarakat makin mengenal produk Sharp sehingga kelak bisa mendukung target perusahaan untuk mencapai penjualan sekitar Rp11 triliun pada 2020/2021.
"Kami ingin di usia emas 50 tahun, penjualan bisa menembus Rp11 triliun pada April 2020 sampai Maret 2021," ujarnya.
Ia optimistis target tersebut bakal tercapai lebih cepat mengingat saat ini sejumlah produk elektronik Sharp telah menjadi pemimpin pasar seperti lemari es menguasai 30 persen pasar, mesin cuci 29 persen, AC 31 persen, dan LED TV sebanyak 25 persen.
Selain itu, kapasitas produksi Sharp Indonesia juga semakin besar dengan adanya relokasi pabrik mesin cuci dari Thailand, sehingga kapasitas produksi pabrik di Karawang naik dari 1,1 juta unit menjadi 1,4 juta sampai 1,5 juta unit mesin cuci per tahun. Lini produksi hasil relokasi itu diresmikan oleh Menperin Airlangga Hartarto pada 16 Juli 2019.
"Dengan bertambah besarnya kapasitas pabrik (mesin cuci), kami bisa dengan mudah dan cepat membuat produk local fit sesuai kebutuhan dan selera konsumen di Indonesia," kata Andry.
Baca juga: Ambisi Sharp Indonesia dongkrak ekspor hingga 30 persen
Baca juga: Sharp bidik peningkatan penjualan dengan meluncurkan truk mobile
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019