"Kamis pekan depan, hasil assessment awal terkait faktor penyebab pemadaman listrik akan disampaikan," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.
Kemudian hasil investigasi secara keseluruhan baru akan diumumkan di pekan berikutnya, setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pembangkit listrik di Ungaran, Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
Dedi menyebut, tim yang dibentuk Polri itu diberi waktu dua pekan untuk mengungkap penyebab insiden padam listrik.
Baca juga: Bareskrim selidiki penyebab pemadaman listrik
Baca juga: Polri: Tidak ada sabotase dalam padam listrik massal
Baca juga: Ombudsman desak pemerintah revisi besaran kompensasi pemadaman listrik
Tim gabungan yang dilibatkan dalam investigasi ini tidak hanya penyidik Bareskrim Polri, melainkan juga melibatkan sejumlah ahli dari kementerian, instansi terkait dan perguruan tinggi.
"Tim dari Bareskrim ada Ditsiber, Puslabfor, Inafis, kami juga menggandenga ahli dari BPPT, Kementerian ESDM, IPB dan juga pakar kelistrikan Dr Reza," katanya.
Sebelumnya, listrik di Jabodetabek, Jawa Barat dan Banten padam pada Minggu (4/8) sejak pukul 11.48 WIB hingga malam hari.
Pemadaman listrik tersebut mengakibatkan sejumlah fasilitas dan transportasi publik terganggu seperti KRL dan MRT.
Setelah sempat normal kembali pada Minggu malam, listrik kembali mengalami pemadaman pada Senin (5/8) di sejumlah wilayah di Jabodetabek.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019