"Saya melihat sekitar satu diantara dua atau tiga, berpotensi, ini karena gaya hidup yang tidak sehat," kata dr Boyke di Jakarta, Kamis.
Faktor yang memicu gangguan fungsi seksual tersebut disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, kurangnya intensitas olahraga, merokok, mengonsumsi minuman keras, kurang tidur atau istirahat dan tingginya tingkat stres.
"Ini jadinya mempengaruhi seksual, seperti disfungsi ereksi atau impotensi, contohnya makanan tinggi lemak dan tubuh kegemukan menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sementara mengenai ereksi memerlukan kelancaran aliran darah," kata dia.
Baca juga: Wanita usia 50-an lebih aktif berhubungan seks ketimbang yang muda
Potensi gangguan seksual terhadap masyarakat sekarang juga diperkirakan meningkat sekitar 50 persen kalau dibandingkan dengan sebelum zaman milenium, atau di bawah tahun 2000.
Untuk menghindari risiko tersebut, kata dr Boyke, masyarakat perlu meningkatkan kesadaran terhadap pola hidup sehat, seperti menyeimbangkan kebutuhan dan asupan makanan, mengurangi konsumsi makanan yang memicu kadar gula darah, kolesterol dan penyebab racun pada tubuh.
Masyarakat sekarang ini juga harus membiasakan olahraga rutin setiap pekan, dan yang terpenting memanajemen stres agar tidak terjadi frekuensi stres berkepanjangan.
"Sekarang juga sudah ada produk kesehatan herbal untuk membantu meningkatkan stamina, ini juga bisa dikonsumsi. Tetapi kalau hal tersebut tidak juga dapat membantu persoalan gangguan seksual maka berkonsultasi lah ke dokter," ujarnya usai peluncuran empat produk kesehatan dan gaya hidup baru miliknya.
Baca juga: Ini kata dokter Boyke soal hukuman kebiri
Baca juga: Seksolog: Banyak Istri Enggan Ungkapkan Hasrat Seks
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019