Memasuki hari keduabelas, Tim Satgas Terpadu Pencegahan Karhutla Jambi masih terus berjuang untuk mengatasi kebakaran lahan di kawasan Sipin Teluk Duren Kecamatan Kumpeh Ulu Kabupaten Muarojambi Provinsi Jambi, Kamis (8/8).Operasi pemadaman sepanjang Kamis (8/8) siang, tim operasi darat melakukan pemadaman di dua lokasi yakni sisi utara dan selatan untuk mengupayakan penyekatan kepala api.
Tim Gabungan yang diturunkan melakukan kegiatan sejak pagi hingga petang hari dan tetap berupaya menjaga semangat agar operasi penanganan bencana alam tersebut tetap maksimal dengan dukungan berbagai peralatan pemadam kebakaran.
Kegiatan pemadaman dilakukan oleh tim operasi darat yang langsung dari lokasi, serta tim operasi udara mengerahkan helikopter water bombing yang dioperasikan sejak Sabtu, akhir pekan lalu.
Operasi pemadaman sepanjang Kamis (8/8) siang, tim operasi darat melakukan pemadaman di dua lokasi yakni sisi utara dan selatan untuk mengupayakan penyekatan kepala api.
Guyuran water bombing juga dilakukan oleh helikopter milik BNPB sejak pagi hari. Helikopter itu berangkat dari Posko di Bandara Sultan Thaha Jambi.
Baca juga: Satgas Karhutla berjibaku padamkan api di Muarojambi
"Tim satgas berjibaku dan tetap menjaga semangat, pemadaman dilakukan dari dua sisi utara dan selatan," kata Kepala BPBD Kabupaten Muarojambi Muhammad Zakir.
Lahan yang terbakar di kawasan itu adalah tanaman kelapa sawit masyarakat, serta ada pula areal tanaman nenas dan semak belukar. Selain mengatasi kepala api, tim juga melakukan pendinginan lahan yang membutuhkan guyuran air.
Jenis tanah gambut menjadi penyebab sulitnya melakukan pemadaman karena kedalaman bisa mencapai satu hingga tiga meter.
"Melihat kondisi terakhir, masih diperlukan water bombing baik di sisi utara maupun selatan pemadaman," katanya.
Tim pemadam darat I dan II terdiri dari TNI, Polri, BPBD Manggala Agni, serta dukungan tim pemadam dari sejumlah perusahaan di daerah Kecamatan Kumpeh Ulu. Selain itu dukungan juga dilakukan melalui pemantauan rekaman kamera 'drone' yang difungsikan untuk pemetaan kawasan yang terbakar.
Seluruh pimpinan stakeholder baik dari pemerintahan, TNI, Polri dan lainnya memberikan perhatian penuh dan turun langsung bergabung dengan satgas di lapangan.
Sementara itu, dampak Karhutla dari daerah itu sudah mulai dirasakan warga Muarojambi dan Kota Jambi dengan adanya kabut dan asap dengan bau yang menyengat terutama pada malam hari.
"Ya malam ini sudah terasa baunya, sangat menyengat," kata Muji salah seorang warga Kota Baru.
Baca juga: Antisipasi kabut asap, Muarojambi ajukan pasokan masker kepada Dinkes
Baca juga: Petugas kesulitan padamkan kebakaran lahan gambut di Kumpeh Ulu
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019