"Gerindra bukan menawarkan konsep dalam koalisi. Prabowo ditanya masukannya seperti apa untuk bangsa ini, lalu beliau menyampaikan konsep kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan pengelolaan BUMN," kata Andre di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: Gerindra masuk koalisi tergantung konsep yang sudah ditawarkan
Baca juga: Gerindra bantah telah ada pembicaraan Pilpres 2024
Baca juga: Gerindra putuskan sikap politik September 2019
Dia mengatakan konsep kedaulatan pangan, kedaulatan energi dan pengelolaan BUMN itu disampaikan Prabowo ketika bertemu Presiden terpilih Jokowi dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri beberapa waktu lalu.
Menurut dia, dalam pertemuan antara Prabowo-Jokowi maupun Prabowo-Megawati terjadi diskusi dan mantan Danjen Kopassus itu diminta pendapatnya dan masukan untuk perbaikan bangsa kedepan.
"Kami intinya ingin berkontribusi untuk pembangunan bangsa Indonesia. Kontribusi itu bisa kami berikan ketika di dalam ataupun di luar pemerintahan," ujarnya.
Dia mengatakan kalau konsep-konsep Gerindra itu bisa diadopsi dan digunalan bersama-sama oleh pemerintah Jokowi-Ma'ruf maka partainya bersedia masuk dalam pemerintahan.
Namun menurut dia, kalau konsep-konsep itu dinilai tidak bisa membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf maka Gerindra akan berada di luar pemerintahan.
"Gerindra yang penting ingin pemerintah ke depan menjadi pemerintah yang kuat. Lalu kalau Gerindra di dalam pemerintahan, kita akan bantu, kalau kita di luar akan jadi mitra yang baik dan konstruktif," katanya.
Baca juga: Denny Charter: Gerindra berpeluang dapat kursi menteri saat reshuffle
Baca juga: Gerindra siapkan tiga opsi politik
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019