Yang muncul sekarang itu kan egoisme lebih di para elit. Bisa kita lihat lah sekarang. Pascapilpres, pascapileg itu para elit bukan berpikir bangsa ini mau dibawa kemana tetapi satu sama lain saling menjatah kursi dan kemudian berebut kursi
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir meminta para pemimpin dan elit politik juga ikut "berkurban" untuk masyarakat mengikuti teladan Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail dalam historis perayaan Idul Adha.
"Saatnya para pemimpin ‘berkurban’ sebagaimana keteladanan Nabi Ibrahim dan anaknya Ismail," kata Haedar dalam khutbah shalat Idul Adha di lapangan Masjid Agung Al Azhar Jakarta, Minggu.
Berkorban bagi para elit politik yang dimaksud oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah ialah mengesampingkan ego dan kepentingan dalam sistem politik pemerintahan dan berfokus menyejahterakan masyarakat.
"Yang muncul sekarang itu kan egoisme lebih di para elit. Bisa kita lihat lah sekarang. Pascapilpres, pascapileg itu para elit bukan berpikir bangsa ini mau dibawa kemana tetapi satu sama lain saling menjatah kursi dan kemudian berebut kursi," kata Haedar.
Dia mengakui bahwa memang dalam berpolitik terdapat kepentingan terkait siapa dapat apa kapan dan bagaimana caranya. Namun dirinya mengingatkan para elit juga harus memikirkan kepentingan bangsa
"Tetapi kan kita ini Bangsa Indonesia, katanya punya Pancasila, katanya religius, mestinya menyadarkan para elit bahwa bangsa kita ini problemnya banyak, kesenjangan sosial masih tinggi. Harus ada jiwa kepedulian terhadap keadaan jangan menikmati dan berebut kekuasaan tanpa hati," kata dia.
Haedar menyebut kondisi seperti ini penting untuk menjadi pelajaran agar bangsa Indonesia, terlebih para pemimpin dan elit politik, naik kelas secara peradaban agar tidak ribut dalam hal-hal yang sifatnya kekuasaan.
Baca juga: Menkominfo apresiasi khotbah Shalat Id Masjid Agung Sunda Kelapa
Baca juga: Presiden Jokowi sampaikan ucapan selamat Idul Adha 1440 H
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2019