• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Harga mobil listrik harus lebih murah dari mobil biasa

Pengamat: Harga mobil listrik harus lebih murah dari mobil biasa

11 Agustus 2019 12:49 WIB
Pengamat: Harga mobil listrik harus lebih murah dari mobil biasa
Ilustrasi pengisian ulang kendaraan listrik (ANTARA News/Chairul Rohman)
Pengamat transportasi Darmaningtyas menilai penjualan dan pemasaran mobil listrik harus lebih murah atau kompetitif agar dapat berkembang dan menarik minat masyarakat untuk membelinya.

"Kalau harga dan biaya operasional mobil listrik kompetitif, maka mobil listrik akan berkembang di Indonesia," ujar Darmaningtyas kepada Antara di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan bahwa jika harga dan operasional mobil listrik tidak kompetitif dengan mobil konvensional atau biasa, mungkin mobil listrik bukan jawaban yang tepat untuk mendorong penghematan energi.

Selain itu harga mobil listrik yang lebih mahal atau di atas harga mobil konvensional juga bisa membuat masyarakat tidak terjangkau untuk memilikinya sekaligus mengurangi minat mereka untuk memiliki mobil listrik.

Masalah lainnya yang perlu diantisipasi oleh pemerintah ialah bagaimana dengan baterai mobil listrik, apakah baterainya akan berlaku selamanya atau untuk periode tertentu saja?

Kalau baterai mobil listrik bersifat tidak permanen dan harus diganti pada periode tertentu, berarti masyarakat akan menghadapi masalah baru yakni persoalan pembuangan baterai mobil listrik yang sudah tidak terpakai.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menyampaikan harapannya agar produk kendaraan elektrik yang dibuat di Indonesia dapat lebih murah.

Dengan bahan-bahan baterai yang terdapat di Indonesia, harga mobil listrik kemungkinan bisa ditekan lebih murah sehingga dapat berseliweran di kota-kota di Indonesia.

Presiden mengatakan strategi bisnis kendaraan listrik bisa dirancang Indonesia sehingga mendahului kompetitor dalam membangun kendaraan listrik dengan harga terjangkau dan berkualitas.

Presiden mengatakan pembangunan industri kendaraan elektrik memerlukan waktu lebih dari 2 tahun. Hal itu dikarenakan sejumlah perusahaan otomotif melihat minat pasar terhadap produk tersebut.

Dia menjelaskan kendaraan bertenaga listrik relatif memiliki harga yang lebih mahal ketimbang kendaraan berbahan bakar minyak.


Baca juga: Pemerintah diminta fasilitasi pengembangan mobil listrik di kampus
Baca juga: Kembangkan mobil listrik, investor asing harus gandeng industri lokal

Baca juga: Ekonom sarankan bunga nol persen kredit pembelian mobil listrik

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019